"Berani sekali kau membentak-bentak putraku yang berharga ini, hah?! Aku bahkan tidak pernah membentak putraku seperti itu, Sialan!!"
"Pernah kok, Pa. Malahan Shin sangat sering dibentak lebih keras dari paman ini!" Ryushin menyahut, membantah ucapan papanya.
Jangjun langsung melirik ke arah Ryushin.
"Kamu ini papa belain lho, Shin! Kok kamu malah menyela terus, heh?!"
"Tuh 'kan ... baru juga dibilang. Papa udah bentak-bentak Ryushin lagi." Ryushin menggerutu. Dia sambil mencebikkan bibir.
Jangjun mengembuskan napas kasar. Dia memang tidak bisa menang jika beradu mulut dengan putranya. Namun, pandangan Jangjun kini tertuju pada Ryeowook yang masih jatuh terduduk sambil memangku tasnya Jangjun yang super berat.
Jangjun mengacungkan jari telunjuknya dan menunjuk ke arah Ryeowook.
"Kau! Bukankah sudah kuperingatkan untuk tidak mengganggu putraku lagi, hah?! Kenapa kau malah membentaknya, huh?!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com