72 Penyekapan

"Mulailah tugasmu sekarang," Sosok pemuda lain berucap sambil menepuk pundak pemuda itu seraya memandangi obyek yang sama.

"Tentu."

Pemuda itu perlahan meninggalkan tempatnya, meletakan gelasnya di atas sebuah meja, dan memegangi benda kecil yang tertempel di telinga kirinya seraya berucap, "Now."

Klap...

Lampu ruangan itu serempak berhenti menyinari. Kegelapan itu disusul dengan teriakan-teriakan nyaring, dan protesan para tamu. Yang tanpa mereka sadari, sesosok wanita di antara mereka tengah menghilang.

***

Kelopak mata perempuan itu bergetar dan terbuka secara perlahan, menampakan sang iris yang sayu.

Beberapa kali matanya mengerjap kala menyesuaikan cahaya remang ruangan itu. Perlahan, ia mencoba untuk bangun dari posisi tidurnya menjadi terduduk. Ia tersadar tengah duduk disebuah ranjang queen size yang nyaman dengan selimut yang melindunginya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

avataravatar
Nächstes Kapitel