Nana duduk di dekat Kyo yang memang tengah memilih kumis. Nana jadi berpikir jangan-jangan Aniki-nya mengincar Paman Kim Kumiz pujaannya.
Jangan-jangan, si Paman Kumiz-lah yang akan jadi Uke! Kenapa bukan anaknya saja sih? Erang Nana penuh kekesalan.
Nista betul persepsimu, Nana!
Dia menatap tajam Kyo yang biasa-biasa saja dengan notebook biru tuanya yang dia utak-atik keyboardnya, seakan baru belajar mengetik. Mana berisik lagi. Polusi suara!
"Watashi (saya)..."
"Papa formal sekali!" Nana, meski fokus melotot pada kakak sulungnya, tapi telinganya tajam untuk mendengar suara-suara lain.
Kensuke menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Bebas ketombe dan tak berkutu. Aneh, tak gatal tapi digaruk!
Pasalnya, ia bingung menyebutkan dirinya apa pada keempat anaknya. Panggilan mereka aja berbeda-beda. Pusing kepala Kensuke karena itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com