webnovel

Metamorfosa Cinta

Mereka telah membuat janji untuk bertemu dan menjalin hubungan yang lebih serius. Mereka begitu yakin bahwa 2 tahun itu adalah waktu yang sangat singkat. Mereka akan menjaga hati mereka untuk memenuhi janji itu. Jika salah satu mengingkari, mereka berjanji tidak akan menanyakan alasan apapun dari salah satu yang ingkar. Janji antar dua sejoli, Namira dan Jaelani. Dua tahun berlalu begitu cepat. Janji dari dua tahun yang lalu itu kini adalah waktunya. Pertemuan di tempat awal mereka bertemu dulu. Namun, salah satu telah mengingkari janji. Namira tidak datang saat itu, meninggalkan Jaelani yang menunggu dalam kesendirian. Entah siapa yang salah. Yang jelas, seterusnya mereka akan hidup dalam kesalahpahaman. Tak ada yang mau minta maaf lebih dulu. Jaelani juga tak berani menanyakan kenapa Namira tidak datang memenuhi janji. Mereka sudah bahagia dengan kehidupan yang mereka pilih masing-masing. Namun, pertemuan kembali setelah beberapa tahun membuat perasaan cinta mereka kembali membuncah. Di saat itu juga sifat buaya Jaelani muncul. Dia ingin memiliki lagi Namira, tanpa menyakiti istrinya? Dapatkan Kang Jae menentukan pilihan yang tepat?

Mijun_123 · realistisch
Zu wenig Bewertungen
292 Chs

Bangau Kertas

"Terus panggil aku seperti itu, Ayah. Jia merindukan ayah yang seperti ini," ucap Jia, lirih.

"Kim Jia, kau putri ayah, 'kan? Kamu adalah perempuan yang kuat, bukan? Jadi, tetap buka matamu, Nak."

Jia mendengar suara ayahnya sedikit bergetar.

"Aku baik-baik saja, Ayah. Selama Jia bersama ayah, aku akan baik-baik saja."

Jia berusaha sekeras mungkin agar suaranya terdengar lancar. Tapi, sepertinya ini tak dapat mengurangi rasa khawatir Kim Jae saat ini.

"Babe?" panggil Jia lirih. Setelah sekian lama, akhirnya dia memanggil ayahnya dengan sebutan 'Babe' lagi.

"Iya. Ada apa, Sayang? Ayah si sini, Nak."

Jia tersenyum, karena mendengar kalimat ayahnya yang seolah-olah ingin tetap dipanggil 'ayah' saja. Baiklah, Jia akan menuruti permintaan ayahnya itu. Dia akan tetap memanggil dengan sebutan 'ayah'.

"Tahukah ayah? Aku sangat menyayangi ayah sejak aku bisa mengingat sesuatu. Dan tak kan berubah sampai kapan pun."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com