webnovel

Merindu Hangat Mentari

Sejak kepergian Ayahnya , Luna dan kakaknya harus menjadi tulang punggung keluarga , berbagai macam cobaan dan lika liku kehidupan dilaluinya dengan penuh suka dan duka .Tidak ada lagi kehangatan ataupun kesejukan yang ia rasakan dalam keluarganya

nialestari41 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
6 Chs

Chapter 5

Diperpustakan kampus terlihat seorang mahasiswa jurusan Kedokteran sedang duduk sambil  membaca buku kesukaannya "Human  physiology" Dia adalah adikku Azura Fredella . Mata nya terus fokus pada buku yang dibacanya namun jantungnya berdetak sangat kencang seperti ingin terlepas dari tempatnya .

Bagaimana tidak, disudut ruang perpus terlihat ada seorang pemuda yang sejak tadi terus memandangnya, dia adalah Daffa mahasiswa tingkat akhir jurusan ilmu hukum .

Siapa yang tak kenal Daffa Aditya, dia senior yang sangat populer dikampus Daffa, Dia adalah ketua BEM, dia memiliki wajah sangat tampan dan dia sangat cerdas . Semua wanita yang lewat didepannya pun selalu terpesona apalagi jika ditatap seperti ini .

Sudah sekitar 30 menit dia duduk disudut itu, memegang buku namun matanya tertuju pada azura  seperti busur panah yang siap dilepas . Karena gugup Azura pun mencari hp untuk menelpon Rina teman yang satu jurusan dengannya .

Halo....Rina ..... Lagi dimana loe...? " tanya Azura dengan suara pelan agar tidak terdengar oleh daffa

Dikantin .....loe dimana ...?" jawabnya santai

Please tolongin gue.....keperpus sekarang, okee ...." Azurapun  langsung menutup panggilan itu

Tidak lama Rina datang

Ra, kenapa loe..?" tanya Rina sambil menghampirinya

Gilee gw baper parah niih, dari tadi ka Daffa ngeliatin aja ..." jawabnya dengan suara lirih

hah...? seriusan ...." tanya Rina penasaran

Yuk ahh Cabut kekantin..."kata Azura sambil menarik tangan Rina dan pergi dari perpus

Ehh bentar .....bentar lagi jam nya pak Bambang ...."jawabnya sambil melihat jam tangan dan berjalan mengikutinya

Oh ya ....? kata Azura

Rina hanya menganggukan kepala. Saat Azura berjalan mendekati pintu tiba - tiba Daffa memanggilnya

"Azura.....

Seketika langkah nya terhenti dan segera menoleh

"Emm.....Ia ka ...." jawab Azura dengan suara pelan

Matanya menoleh keRina seolah meminta bantuan

"Haii.... Boleh ngomong berdua aja " kata daffa sambil menunjuk Azura dan dirinya

"Aduh Ra , kalo gini gw kekelas duluan ya ....inget 15 menit lagi jam pak bambang dimulai

"Oke ..." jawab Azura singkat

Rina pun segera pergi meninggalkan mereka berdua

"Azura mau ngobrolnya sambil duduk ....? Tanya Daffa

"Nggx usah kak, bentar lagi aku ada kelas, kakak mau ngomong apa ?

"Ohh yasudah, Sorry niih sebelumnya tapi gw mau ngomong kalo aku suka sama kamu, Azura kita udah saling mengenal, kenapa kita nggx jalanin aja suatu hubungan yang lebih spesial. Mau nggx kamu jadi pacar aku ?

"Hah....? " jawab azura singkat

Bibirnya tidak bisa berkata kata, tubuhnya seketika membeku tidak bisa bergerak menahan jantungnya yang sebetar lagi akan meledak .

"Okee...Kamu nggx perlu jawab sekarang tapi...

Azura langsung memotong pembicaraannya

"Emm Kak,, Sorry kayaknya kelas aku udah mulai deh, sorry ya ka ..." kata azura sambil berlari meninggalkan Daffa

Pria itu hanya terdiam dan tersenyum melihat tingkah Azura. Azura pun langsung pergi kekelasnya dan menceritakan kejadian itu pada Rina .

**

Jam pelajaran selesai, Azura segera meraih tas yang ada disebelahnya untuk mengecek Hp

"Astaga, ka Luna nelponin dari tadi ....gawat niih uda telat " kata azura dalam hati

Azura segera keluar ruangan, sesampai di lobby kampus terdengar suara Daffa memanggilnya

Azura ....." seru Daffa

suara itu sontak membuat semua mahasiswa yang ada dilobby mengalihkan pandangannya pada azura

Astaga, gimana niih " kata Azura dalam hati sambil mengepalkan rangannya tanda dia sangat panik

Ra', nggx harus sekarang kok jawabnya, nangi malem aku telfon ya ...

Semua mahasiswa mengarahkan pandangan pada mereka dan bertanya tanya

"Sorry ka , aku buru- buru

Azura langsung pergi berlari meninggalkan Daffa dan menuju keluar,

Dia melihat mobil Luna yang terparkir dan langsung menghampirinya .

"Love is a flower, you've got to let it grow"

- John Lennon -

Malam ini sinar rembulan sangat terang seolah langit sedang bahagia . Aku yang sejak tadi berdiri diruang tamu terus menatap kearah jendela, menunggu Pak Agus menjemputku .

Pak agus adalah supir nya Landen, yang akan menjemputku malam ini untuk pergi ke restoran milik Landen .

"Kak, ngapain siih dari tadi berdiri disitu..." Seru Flora

"Iihh Kepo, Ka akbar kok blm pulang ...?" jawabku

"Nggx tau, kak luna lagi nungguin Kak Landen ya ...? " tanya Flora dengan penasaran

"Kak luna mau ada janji, udah sana kamu kerjain PR aja dikamar..."

"Udah selesai, sekarang aku mau nonton TV ..." jawabnya sambil pergi meninggalkan ku

"Akmal ..." seruku dari ruang tamu

"Ia kak.... " jawabnya sambil menghampiriku

"Ka luna mau pergi bentar lagi , ada kabar nggx dari kak akbar kok blm pulang ...?"

"Lembur mungkin ...."

Tiba - tiba suara tlakson mobil terdengar dari depan rumahku. dan terlihat mobil Pak agus sudah sampai

"Tuh... udah dateng, kakak pergi dulu ya ...." kataku sambil berjalan keluar rumah

"Ia, hati - hati....." balas akmal

Akupun langsung masuk mobil dan pergi . Setelah sampai, aku langsung disambut ramah oleh beberapa karyawan dan staff yang ada di restoran . Mereka semua sudah sangat mengenalku

"Selamat malam Bu luna ....." Sapa salah satu staff

"Halooo.... Pak landennya mana ...? " tanya ku

"Bapak sudah menunggu dilantai 2 bu, mari saya antar ....

"Ooh oke, nggx usah, aku pergi sendiri aja

"Nggak papa Bu, ini perintah bapak

"Loh, Oya ...?

fikiranku terus berlari kesana - kesini, tidak seperti biasanya ada staff dan karyawan menyambutku didepan pintu, perasaan aneh apa ini ? apa yang terjadi pada Landen setelah seminggu tidak mengabariku ?

"Akupun berjalan menuju lantai 2 diikuti oleh salah satu staff nya, saat sampai ditangga lantai 2 kulihat ruangannya sangat gelap namun terlihat Landen sudah berdiri di ujung tangga menungguku sambil tersenyum

"Kak,..? " sapaku

dan Staff yang tadi mengantarku segera pergi , Landen langsung menyambutku dan memegang tanganku

"Sorry ya gelep, ada Customer booking buat surprise pasangannya jawabnya sambil mengantarku ketempat duduk dengan menggunakan senter Hp

Ruangan itu sangat gelap, namun terdengar suara orang berbisik, sepertinya ruangan itu cukup ramai namun aku tidak tau berapa jumlah orang yang ada diruangan itu

"Loh, terus ngapain aku disini ka , " tanyaku dengan nada kesal

"Ia.... dia minta kakak juga ikut gabung

"Ohh gitu, tapi ini nggak ada hubungannya sama aku.. kok aku sebel ya ...Ka landen mau ngomong apa..? kok tumben pak agus yang jemput aku...? kalau mau ada acara gini ngapain kakak undang aku, harusnya kakak sendiri aja..."jawabku dengan kesal

"Ohh ya ka, aku pulang ya, ini flora minta bantuin ngerjain PR... Takut kemaleman .." kataku berbohong sambil membuka HP yang sebenarnya tidak ada pesan dari Flora

Saat itu perasaanku sangat kacau, sudah seminggu landen tidak menghubungiku, ditambah malam ini yang tidak jelas mengajakku ikut memeriahkan surprise customernya tanpa menjemputku . Saat aku beranjak dari tempat duduk tiba - tiba ada lampu menyala disudut ruangan bertulis huruf W, dan landen langsung menarik tanganku

Please, aku bakal jelasin nanti, ini acaranya udah dimulai " kata landen

Tanpa menjawab aku langsung duduk lagi dan memperhatikan surprise apa yang sedang berlangsung . Beberapa saat lampu mulai menyala disebelah huruf W membentuk huruf I .

Oke, kayaknya customer landen mau ngelamar pasangannya, Akupun semakin tertarik dan memperhatikannya , lampu terus menyala pada huruf yang terpasang didinding

Kemudian muncul huruf L

Diikuti Huruf L lagi - Y - O - U - M - A - R - R - Y - M -E

Dan suasana semakin gemuruh ramai, aku fikir kejutan akan segera berakhir dan akupun bersiap untuk beranjak, namun tiba - tiba lampu menyala lagi disudut ruangan bertuliskan kata LUNA sebelum lampu membentuk tanda tanya . Aku fikir wanita itu memiliki nama yang sama denganku .

Suara tebuk tangan memenuhi ruangan itu kemudian tidak lama sebuah lampu sorot menyala tepat diatas mejaku. Mataku terpejam dan perlahan terbuka untuk membiasakan diri dengan sinar lampu itu. Jantungku berdetak sangat kencang, suara tepuk tangan memenuhi ruangan itu .

Aku sangat terkejut melihat landen berdiri dan mengeluarkan sebuah cincin berlian dari sakunya. Aku terdiam tanpa kata menatap landen tanpa terasa air mataku jatuh .

Will you be my mine, Luna ...? "

tanya landen sambil menyodorkan cincin itu kepadaku

Ya... " jawabku singkat

bibirku sangat kaku saat itu sehingga tidak bisa berbicara banyak

Landen langsung memasangkan cincin itu dijariku dan memelukku, ruangan itu sangat ramai dipenuhi suara tepuk tangan . Dan lampu pun menyala, kulihat disekilingku ternyata orang yang sejak tadi ada diruangan itu adalah teman dan kerabat landen, dan disisi sebelah kiriku ada kak akbar dan valerie. mereka semua sejak tadi memperhatikan aku dan landen