webnovel
#ROMANCE
#COMEDY

Menikahlah denganku

Volume 1 Bian menikahi Mutiara karena ingin membuat Ristie, mantannya, cemburu dan menyesal telah meninggalkannya. Bian sangat mencintai Ristie dan ingin gadis itu kembali padanya. Bian memaksa Mumut yang datang meminta bantuan kepadanya untuk menikah dalam waktu satu minggu. Bian menikahi gadis itu untuk membantunya dan dan menjaganya. Dia berjanji suatu saat Ia akan melepasnya pada orang yang dicintainya. Mumut, seorang cleaning servis di perusahaan Bian, Mumut memiliki cita-cita yang tinggi karena itu dia kuliah di malam hari untuk mewujudkan impiannya meski serba kekurangan. Dia terpaksa menikah dengan Bian karena membutuhkan biaya untuk membayar biaya rumah sakit ibunya yang harus menjalani operasi dan melunasi hutang-hutangnya. Akankah benih-benih cinta tumbuh di antara mereka atau Bian memilih berpisah dari Mumut dan kembali pada Ristie dan membiarkan Mumut bersama orang yang dicintainya??? Volume 2 Bian semakin menyadari kalau dia sangat mencintai Mumut dan mulai melupakan cintanya pada Ristie. Mumut juga merasa perasaannya pada Bian semakin kuat dan membuatnya tak lagi memberi ruang pada Andika yang selama ini dia sukai diam-diam. Mumut dan Bian terpaksa mempercepat bulan madu mereka karena putra mereka diculik. Keduanya bekerja sama untuk menyelamatkan buah cinta mereka dari cengkraman para orang menculiknya. Follow me on FB : https://www.facebook.com/alanylove.alanylove IG : @alany828

AlanyLove · Allgemein
Zu wenig Bewertungen
603 Chs
#ROMANCE
#COMEDY

MD 281-Hanya Ada Dua Pilihan

Setengah jam kemudian Bima keluar dari ruangan Bian dan kembali ke ruangannya, dia menemukan Seruni yang tengah sibuk dengan laptopnya dan Rasya yang menunggunya di depan meja kerjanya.

Bima segera mendekat ke arah Seruni dan mengabaikan Rasya yang tersenyum lebar menyambutnya.

"Sudah selesai?" tanya Bima kepada Seruni sambil duduk di kursi yang ada di depan Seruni.

Seruni segera memutar posisi laptopnya sehingga menghadap Bima, Bima menatap monitor laptop dan jarinya bergerak di touch padnya untuk meneliti materi presentasi yang dibuat Seruni.

"Kak Bima!" cicit Rasya kesal, wajahnya cemberut melihat ke arah Bima dan Seruni yang berada tak jauh darinya.

Bima menatap Rasya sebentar kemudian kembali menatap layar monitor dan mengatakan pada Seruni apa saja yang harus di lakukan. Seruni mengangguk dan kembali menggeser posisi laptop sehingga menghadap ke arahnya.