webnovel
#ROMANCE
#COMEDY

Menikahlah denganku

Volume 1 Bian menikahi Mutiara karena ingin membuat Ristie, mantannya, cemburu dan menyesal telah meninggalkannya. Bian sangat mencintai Ristie dan ingin gadis itu kembali padanya. Bian memaksa Mumut yang datang meminta bantuan kepadanya untuk menikah dalam waktu satu minggu. Bian menikahi gadis itu untuk membantunya dan dan menjaganya. Dia berjanji suatu saat Ia akan melepasnya pada orang yang dicintainya. Mumut, seorang cleaning servis di perusahaan Bian, Mumut memiliki cita-cita yang tinggi karena itu dia kuliah di malam hari untuk mewujudkan impiannya meski serba kekurangan. Dia terpaksa menikah dengan Bian karena membutuhkan biaya untuk membayar biaya rumah sakit ibunya yang harus menjalani operasi dan melunasi hutang-hutangnya. Akankah benih-benih cinta tumbuh di antara mereka atau Bian memilih berpisah dari Mumut dan kembali pada Ristie dan membiarkan Mumut bersama orang yang dicintainya??? Volume 2 Bian semakin menyadari kalau dia sangat mencintai Mumut dan mulai melupakan cintanya pada Ristie. Mumut juga merasa perasaannya pada Bian semakin kuat dan membuatnya tak lagi memberi ruang pada Andika yang selama ini dia sukai diam-diam. Mumut dan Bian terpaksa mempercepat bulan madu mereka karena putra mereka diculik. Keduanya bekerja sama untuk menyelamatkan buah cinta mereka dari cengkraman para orang menculiknya. Follow me on FB : https://www.facebook.com/alanylove.alanylove IG : @alany828

AlanyLove · Allgemein
Zu wenig Bewertungen
603 Chs
#ROMANCE
#COMEDY

MD 21 - Semua Beres, Bos!

Tujuan berikutnya adalah sebuah rumah bridal. Mumut hanya bisa pasrah saat Bian menggandengnya memasuki ruangan itu, Randy berjalan di belakang mereka dengan santai, dia menghubungi pemilik rumah bridal kalau mereka sudah datang ke tempat ini.

Pemilik rumah bridal itu seorang perempuan berusia sekitar tiga puluh tujuh tahun dan terlihat cantik. Dia menyambut mereka dengan ramah dan membawa mereka ke sebuah ruangan. Ada beberapa model kebaya panjang dengan warna-warna yang cantik.

Bian menyuruhnya untuk memilih baju yang hendak dikenakannya dalam acara akad nikah besok. Mumut berjalan ke arah kebaya itu digantung, dia meraba kain-kain itu sambil memejamkan matanya ada air yang menggenang di sudut matanya.

Mumut tak pernah membayangkan akan ada di tempat ini, memegang pakaian yang dibuat dengan Kain terbaik. dengan harga yang terbaik. Dunianya selama ini adalah ember dan kain pel. Gaun nikah yang terpikir olehnya adalah sebuah gamis yang berharga di bawah lima ratus ribu.

Mumut tahu, Bian tidak mencintainya karena cinta dalam diri lelaki itu adalah untuk Ristie. Bian menikahinya kemungkinan karena dia tak mau keduluan menikah oleh Ristie. Meski sekilas melihat undangan merah muda di meja Bian adalah undangan dari Ristie karena ia melihat ada foto Ristie dengan seorang laki-laki dalam undangan itu.

Mumut memilih sebuah kebaya panjang berwarna putih gading karena potongannya yang tertutup dengan kerah yang tinggi. . kemudian membawanya ke ruang ganti dan mencobanya. Kebaya itu sangat pas untuknya membuatnya terlihat elegan.

Mumut keluar dari ruang ganti dan melihat ketiga orang yang menunggunya di luar ganti menatapnya tanpa berkedip. Randy tersenyum sambil menggelengkan kepalanya sambil berfikir, hanya dengan sapuan bedak dan lipstick warna nude saja Ia terlihat cantik apalagi besok ketika dia dirias oleh make up artist profesional.

Mumut agak kesulitan saat berjalan dengan sandal hak tinggi yang bagian atasnya menggunakan bahan yang sama dengan kebayanya. Mumut hampir jatuh saat mencoba melangkah, untungnya Bian segera menangkapnya. Seumur-umur baru kali inilah dia mengenakan hak tinggi.

Pemilik rumah bridal berkata Ia akan menambahkan beberapa detail agar kebaya itu terlihat makin glamor, dia akan meminta pegawainya lembur malam ini dan besok pagi akan mengantarkannya tepat waktu. Bian hanya mengangguk tapi itu sudah cukup membuat pemilik rumah bridal itu tersenyum.

Saat Mumut memasuki ruang ganti, Bian tersenyum kecil.

Randy tampak sibuk menerima laporan dari anak buahnya. Saat Bian menatapnya Randy segera mengangkat Ibu jarinya sambil berkata, " semua beres, bos!"