webnovel

Menikahlah denganku

Volume 1 Bian menikahi Mutiara karena ingin membuat Ristie, mantannya, cemburu dan menyesal telah meninggalkannya. Bian sangat mencintai Ristie dan ingin gadis itu kembali padanya. Bian memaksa Mumut yang datang meminta bantuan kepadanya untuk menikah dalam waktu satu minggu. Bian menikahi gadis itu untuk membantunya dan dan menjaganya. Dia berjanji suatu saat Ia akan melepasnya pada orang yang dicintainya. Mumut, seorang cleaning servis di perusahaan Bian, Mumut memiliki cita-cita yang tinggi karena itu dia kuliah di malam hari untuk mewujudkan impiannya meski serba kekurangan. Dia terpaksa menikah dengan Bian karena membutuhkan biaya untuk membayar biaya rumah sakit ibunya yang harus menjalani operasi dan melunasi hutang-hutangnya. Akankah benih-benih cinta tumbuh di antara mereka atau Bian memilih berpisah dari Mumut dan kembali pada Ristie dan membiarkan Mumut bersama orang yang dicintainya??? Volume 2 Bian semakin menyadari kalau dia sangat mencintai Mumut dan mulai melupakan cintanya pada Ristie. Mumut juga merasa perasaannya pada Bian semakin kuat dan membuatnya tak lagi memberi ruang pada Andika yang selama ini dia sukai diam-diam. Mumut dan Bian terpaksa mempercepat bulan madu mereka karena putra mereka diculik. Keduanya bekerja sama untuk menyelamatkan buah cinta mereka dari cengkraman para orang menculiknya. Follow me on FB : https://www.facebook.com/alanylove.alanylove IG : @alany828

AlanyLove · Allgemein
Zu wenig Bewertungen
603 Chs

MD 18 - Calon Suami Mumut

Mumut bingung saat bu Wati bertanya siapa kedua laki-laki tang mempesona itu, Ia hanya tersenyum tipis

"Itu calon suami Mumut dan asistennya, dik Wati," Ibu menjawab rasa penasaran bu Wati dan perawat yang bertugas.

Bu Wati mengangguk-angguk, "Yang mana, kak? Keduanya cakep, yang satu yang pake jas abu terlihat sangat ramah, Yang pake jas biru tua terlihat dingin tapi berwibawa"

"Calonnya Mumut yang pake stelan jas biru tua, dik."

"Wah, cocok banget sama Mumut! Cantik dan tampan, wajah merekapun kalau dilihat sepintas hampir sama. Aku nggak tahu kalau Mumut sudah punya calon suami selama ini lagian Mumut juga gak pernah cerita kalo punya calon suami yang tajir," Bu Wati memandang Bian dan Mumut bergantian membuat Mumut tersipu.

Setelah dokter yang memeriksa ibu dan perawat yang menyertainya meninggalkan kursi di teras paviliun itu. Randy segera memberi kode pada Mumut untuk mendekat pada Bian dan dirinya.

Mumut tersenyum sambil mengangguk pada bu Wati saat dia melewatinya, Ia kemudian duduk di kursi di sebelah Bian. Randy kemudian memberitahunya kalau akad nikah akan dilakukan besok di rumah sakit ini karena kondisi ibu yang tidak memungkinkan untuk dipindahkan, sebenarnya Bian ingin akad nikah dilakukan di rumahnya agar lebih privat.

Mumut mengangguk, Ia merasa sangat gugup, jantungnya berdegup dengan kencang. Mumut mengarahkan tatapannya pada Bian tetapi lelaki itu tengah memandang ke arah lain.

"Bu Wati boleh datang? Dia sudah seperti ibuku sendiri," pintanya pada Randy.

Randy segera memandang Bian tapi cowok itu. tidak bereaksi sama sekali.

"Yah, bu Wati boleh datang. Jam segini ya."

"Baik," kata Mumut.

"Nanti malam, aku akan menjemputmu untuk persiapan besok," kata Randy lagi, Mumut mengangguk meski dia merasa pikirannya tak karuan.

Bian dan Randy kemudian berdiri dan meninggalkan tempat itu. Mereka tidak berpamitan sama Ibu yang sedang tertidur lelap. Sepeninggal mereka Mumut masuk ke dalam ruangan dan memberi tahu bu Wati kalau besok adalah penikahannya dan meminta Bu Wati untuk hadir di sini

Perawat Muna yang masih ada di ruangan itu segera berpamitan karena penggantinya sudah datang.

Bu Wati masih menunggu ibu beberapa waktu hingga tiba waktu dhuhur setelah itu Ia berpamitan. Mumut mengingatkan agar bu Wati besok hadir ke tempat ini dan dia mengiyakan.

Mumut melepas kepergian bu Wati hingga hilang dari pandangan. Ia merasa bersyukur punya tetangga selain bu Wati yang selalu membantunya dan ibunya.