Amalia segera berdiri dan berjalan dengan sempoyongan, saat melewati Bian dia oleng dan terjatuh untung Bian sigap menangkapnya. Membuat mereka terlihat seperti berpelukan. Mereka bersitatap untuk sejenak kemudian Bian segera membantu Amalia berdiri tapi Amalia malah memeluknya lebih erat, bau alkohol menguar dari mulutnya. Bian segera memanggil pelayan untuk membantu Amalia ke toilet, Bian sadar sebagai publik figur dia tidak mau mengambil resiko kalau ada paparazi yang melihat mereka dan membuat berita yang bisa mencemarkan nama baiknya. dengan enggan Amalia melepas pelukannya dari Bian.
(Ada apa, Sayang?) tanya Mumut ketika Bian kembali ke panggilannya.
"Itu tadi Amalia hampir jauh, sepertinya dia mabuk," keluh Bian.
(Oh, kamu gak ngapa-ngapain dia kan?) goda mumut.
"Gak, Sayang. Aku masih mau kamu bukain pintu kamar,"
Terdengar suara Mumut di ujung sana,
"By the way, di sini makanannya enak. Kapan-kapan kita dinner di sini, ya?"
(Hmmm, boleh juga.)
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com