Kemesraan masih terjalin. "Semoga Rafa bisa segera sadar," kata Andra tiba-tiba sangat mencemaskan adiknya.
"Aamiin." Anna juga menjadi cemas.
"Dia itu sangat spesial potensi pekerjaan dan daya ingat yang tajam. Aku ingin segera mencari dalang dibalik meninggalnya Ayah serta aset yang sudah dilayangkan Ferdi. Kata Ferdi, Yas orangnya ... huft ... entahlah. Aku masih kurang percaya saja. Rasanya sangat sakit jika orang terdekat sendiri yang melakukan itu," ujar Andra.
"Siapapun bisa menjadi musuh karena keserakahan. Harta itu bisa memperkeruh suasana jika hati iri maka melihat saudara, teman pasti tidak rela. Walaupun saudara dan teman itu sendiri kerja keras," ujar Anna. Andra mengangguk setuju. Keduanya saling menatap syahdu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com