Kedua Insan ini masih berada di dalam mobil.
"Tuh kan tatapanmu ...."
"Hehehe, tidak menduga jika kamu bisa ... berhasil kurus," kata Rafi masih tak percaya. Dira tersenyum lalu membelokkan mobilnya.
"Tapi kayaknya kita masih kecil, kamu lebih suka dan kagum sama Rafa. Rafa kan jago bikin layang-layang bikin boneka, kayaknya dulu waktu kecil itu aku sangat nggak suka jika kamu deket sama Rafa. Lucu sih ... kenapa dari dulu kamu nggak bilang kalau kamu adalah si gembrot? Harusnya kan, kamu jelasin, kalau kamu itu teman masa kecil aku, pasti aku tidak akan sejail itu," jelas Rafi tersenyum.
"Harus bagaimana lagi Ayah merasa tidak enak. Dengan rasa bersalahnya, ayah semakin menjadi ketika kalian ... hidup susah, bahkan sampai Mas Faisal hidup di Pondok," jelas Dira. Rafi mengangguk-angguk, telapak tangannya mulai berkeringat. Rafi meniupi telapak tangannya.
"Sepertinya ada yang grogi?" ledek Dira membelokkan mobil. Rafi tertawa salah tingkah, ekspresinya lucu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com