Deru napas menyesakkan dada. Rafi memejamkan mata lalu mengambil bantal dan teriak sepuasnya, dia berdiri lalu rebahan di lantai sambil bernyanyi.
"Sampai hati ngada jo sayang biking kita bagini. Pepedih sekali kita ada cinta yang ngana da kasih." lagu Manado.
"Ah ... bisane mungnyawang sing biso nduweni(Hanya bisa memandang tanpa bisa memiliki)" Lagu dari Banyuwangi bahasa Osing.
"Ku hanya bisa memandangmu tanpa bisa memiliki, karena dirimu kekasih hua .... ah. tidak tau terusannya," rengek Rafi.
Saat patah hati para kaum Adam akan makan. Seperti itu pula Rafi bangun lalu mengambil cemilan. Ia makan namun matanya terpejam. Ia mengambil ponsel lalu menghubungi nomer Dira dengan panggilan biasa.
Rafi terus mencoba nomer Dira sampai beberapa kali. Dira tidak menerima panggilan telepon itu. Setelah panggilan ke tujuh Rafi niat menyerah.
Dira menerima panggilan itu, Rafi refleks tersenyum dan membuka mata dengan lebar. "Belum tidur? Ini jam tiga malam lho ..." tegur Dira.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com