Pemuda keren itu mulai menggaris kertasnya. Dia menguap beberapa kali. Sambil membuka mata lebar-lebar agar tidak mengantuk.
Rafi pun berdiri berjalan ke dapur untuk membuat kopi. Dia menuangkan air panas kedalam gelasnya, sambil mengaduk dia melihat ke arah luar.
Tiba dia menjatuhkan gelasnya dan segera berlari. Larinya sangat kencang. Tidak memperdulikan apa pun yang berada di depannya, dia menabrak beberapa orang.
"Huft ... kenapa?"
"Ha?" Dira menatap aneh kepada pemuda yang masih mengatur napas karena ngos-ngosan.
"Memang Ada apa? Kenapa kamu sampai berlari seperti itu?" tanya Dira sambil membuka pintu dan heran.
"Kenapa ya dengan diriku? O ... aku kira pria besar tadi akan bahayain kamu. Dia tidak bahayakan kan?" Rafi malah balik bertanya dan mengerutkan kening. Dira tersenyum aneh.
"Kayaknya tadi aku mau bilang sesuatu tapi aku lupa ketika sampai," kilah Rafi sambil menggaruk kepala mencari alasan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com