"Aku selalu ingat. Dia menegur diriku. Tindakan ku memang salah jika marah-marah karena cobaan. Seharusnya aku tidak marah karena memang benar. Kita
hanya hamba yang dititipi cinta. mendengar kan aku saat dia akan datang ke rumah.
Calon kekasih halal. Bagaimana aku tidak tersenyum. Kamu mampu merayu ku. Kak, bagaimana bisa aku kehilanganmu, suaramu saja selalu mengiang-ngiang di telingaku. Aku pun sulit tidur, jika tidak tahu kabar tentangmu. Aku malu mengungkapkan cintaku yang keterlaluan kepadamu. Jika Allah tahu pasti Allah marah kepadaku. Karena aku telah membagi cintaNya dengan hamba. Astaghfirullah ... Tapi itu bukan kesalahan karena aku ingin kau menjadi kan aku makmummu. Di relung hidupmu, di lembah-lembah hidayah yang Allah berikan."
Halwa menangis tidak henti. Hasan memberikan tisu.
****
"Aku menanti, setiap detik,.menit, jam, hari, bulan, tahun, aku menunggu, dan ini paling mengesankan."
"Assalamualaikum."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com