Usai shalat ashar pun Andra masih terpacu dan merenung. Semua menjadi satu di dalam pikirannya dan di dalam benaknya.
Semuanya masih samar dan penuh dengan teka-teki. Apa yang sebenarnya terjadi pada saat itu? Andra berusaha memejamkan mata dan mengingat kembali memori dari beberapa tahun lalu.
Hening terasa, suara sirene membuat Andra menaikan wajah. Dia ingat jika dia harus menjemput istrinya. Andra segera berdiri dan keluar dari tempat shalat.
"Sal, aku jemput Gifa dulu. Kalau bisa dan kalau tidak keberatan. Bicaralah dengan Oma. Aku ingin bicara tapi aku tidak tega, aku duluan," kata Andra. Faisal mengangguk.
Andra melangkah cepat dan Faisal terlihat masih memikirkan sesuatu.
'Siapa yang harus bertanggung jawab soal ini semua? Aku harus kembali mencari tau. Rafa? Hanya dia ... Dan kenapa dia tidak mengatakan jika dia melihat?" Semua pertanyaan kembali terlintas.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com