.
Cahaya perak berkelebat di langit, suara guntur yang sangat keras bagaikan membelah seluruh langit menjadi dua.
Mo Shenbai berjongkok di depannya dengan payung. Semua hitam miring ke arahnya, seperti timbangan di dalam hatinya, dan membiarkan dirinya basah oleh hujan lebat.
Mata Xu Youyou yang suram menatapnya, seperti disulut api kecil, dan perlahan menjadi cerah.
Api bintang bisa menyalakan api padang rumput.
Cahaya perak muncul dari waktu ke waktu, dan guntur terus menerus.
Mo Shenbai memegang payung untuknya dengan satu tangan dan menutupi telinganya dengan lembut. Bibir tipisnya terbuka, "... Aku sudah menemukanmu. "
Aku menemukanmu.
Aku menemukanmu.
Aku menemukanmu.
Kabut di mata Xu Youyou membeku menjadi bola, dan ia tiba-tiba jatuh.
Raut wajah yang awalnya lesu dan mati rasa tiba-tiba berubah menjadi sedih. Ia langsung melompat ke dalam pelukannya dan menangis, seolah ingin melampiaskan semua keluhannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com