Tubuh Tinggi Mo Shenbai berdiri di ambang pintu dengan sepiring buah di tangannya. Tidak terlihat adanya emosi di raut wajahnya.
Pria itu berjalan mendekatinya selangkah demi selangkah dengan kaki jenjangnya yang terbungkus celana bahan.
Pegangan Xu Youyou pada ponselnya mengerat. Jantungnya berdebar kencang seraya membisikkan do'a dalam hati, 'Semoga dia tidak mendengarnya. Semoga dia tidak mendengar apa-apa!!'
Mo Shenbai meletakkan piring buah itu di atas meja kopi bundar, menatap wajah mungilnya yang tampak seperti akan menangis sambil berkata lembut, "Kamu lupa menutup pintu. Aku membawakanmu buah yang telah disiapkan oleh pelayan."
"Te-terima kasih…." Xu Youyou mengulum bibir bawahnya sambil bicara tergagap.
Mo Shenbai melirik ponselnya sebelum menatapnya lagi, bibirnya menyunggingkan senyum tipis.
"Sama-sama. Aku sudah tua, dan aku suka berbuat baik."
"!!!!!!!"
Rasanya, Xu Youyou seperti tersambar lima petir sekaligus. Tubuhnya membeku!!
'Dia, benar-benar mendengarnya!!!'
'Dia mendengarnya dari bagian mana?!!'
Mo Shenbai menyipitkan matanya, kemudian berbalik menuju pintu.
Suara bingung Su Lanxu terdengar dari ponsel yang sebelumnya tenang, "Halo, Youyou apa kamu mendengarku? Youyou, kenapa diam saja?"
Xu Youyou masih belum sadar, sementara pria yang tengah berjalan menuju pintu itu mendadak menghentikan langkahnya, ia menoleh dan menatap gadis itu dengan mata gelapnya yang sulit ditebak.
"Berguna atau tidaknya seorang pria tidak ada hubungannya dengan usianya." Ujarnya santai. Seolah dia adalah orang paling baik hati, ekspresinya seperti mengatakan, 'kamu masih muda dan lugu, aku tidak menyalahkanmu.'
Xu Youyou, "..."
Mo Shenbai membantunya menutup pintu sebelum dia keluar.
"Youyou? Youyou… kamu bicara dengan siapa?"
Xu Youyou akhirnya tersadar kembali, lalu berkata dengan suara gemetar, "Lanlan, aku ingin bermigrasi…."
"Ha?" Su Lanxu bingung, "Kamu ingin bermigrasi kemana?"
"Mars!!"
"....."
....
Gara-gara Su Lanxu, Xu Youyou terus berguling-guling di atas tempat tidur selama dua jam lamanya. Dia sangat malu sekaligus merasa bersalah sampai dia jatuh tertidur.
Alhasil, mimpinya bahkan dipenuhi dengan Mo Shenbai.
Mobil Bentley hitam yang dikendarai oleh Pei Chuan melaju mulus di atas jalan raya, Mo Shenbai duduk di kursi belakang dengan setelan hitamnya, dia tampak sedang fokus membaca sebuah dokumen yang ada di tangannya.
Tiba-tiba, sebuah truk besar keluar dari jalur kanan dan langsung menabrak Bentely hitam tersebut.
"Brakkkkk"
Suara tabrakan terdengar sangat keras. Mobil itu terlempar beberapa kali. Untungnya Mo Shenbai memakai sabuk pengaman, jadi dia tidak terlempar keluar dari mobil. Meskipun begitu, dia tetap terluka. Dia tak sadarkan diri dengan darah yang mengalir dari dahinya.
Sedangkan, truk besar itu masih belum berhenti. Truk itu kembali bergerak dan akan menabrak bagian belakang Bentley lagi.
Xu Youyou yang berdiri dan menyaksikan semua kejadian itu pun begitu cemas hingga tidak berhenti berteriak, "Mo Shenbai, cepat bangun. Mo Shenbai, kalau kamu tidak bangun, kamu akan mati….."
Mo Shenbai tidak bereaksi. Pria itu dalam keadaan tidak sadar, wajahnya berlumuran darah. Darah juga mengalir dari lengannya yang terbungkus kemeja putih.
Truk itu terus menabrak mobil Bentley itu tanpa ampun, menabrak Mo Shenbai….
"Mo Shenbai….."
Xu Youyou tiba-tiba terbangun dari mimpinya dan terkesiap. Peluh sudah membasahi dahi putihnya, bahkan rambut di pelipisnya juga sudah basah kuyup.
Beberapa detik kemudian, dia kembali sadar, lalu melirik jam alarm di atas meja samping tempat tidur. Waktu menunjukkan pukul enam pagi.
Dia menyeka keringat yang mengalir sampai pipinya menggunakan tisu dan berangsur tenang.
Sudah lama dia tidak bermimpi seperti itu. Terakhir kali dia bermimpi dirinya menyelamatkan Mo Zhiyun di rumah sakit setelah gadis itu tenggelam…..
Kenapa dia tiba-tiba bermimpi begitu, apa ada seseorang yang ingin menyakiti Mo Shenbai?!!