webnovel

Ditinggalkan Layaknya Sepatu Rusak dan Dibenci Hingga ke Tulang-tulang

Redakteur: Wave Literature

Lengkungan di sudut bibir Xu Youyou menegang selama beberapa detik. Dia menundukkan kepala seraya mengerutkan bibir bawahnya, kemudian berkata dengan tidak yakin, "Ini pasti aneh…."

Mo Shenbai mengangkat alisnya karena jawaban yang aneh ini.

Xu Youyou menoleh dan melihat ekspresi bingung di wajahnya, ia kemudian mengerucutkan bibirnya sejenak sebelum berkata, "Ada beberapa hal yang aku lupakan. Aku tidak ingat apa aku pernah membenci mereka. Tapi, aku tidak menyalahkan mereka sama sekali sekarang. Mereka pasti juga mengalami kesulitan yang tidak terhindarkan, kalau tidak, memangnya siapa yang tidak menginginkan anaknya sendiri!"

Ada senyum hangat di wajah kekanak-kanakannya yang cantik, "Lagi pula, aku baik-baik saja saat ini, dan merasa bahagia setiap harinya!"

Memandang wajah penuh senyumnya, membuat hati Mo Shenbai seperti ditarik oleh benda tumpul.

—----Tidak ada siapapun yang tidak menginginkan anaknya sendiri!

'Tapi ada beberapa orang yang memang tidak menginginkannya!'

'Meninggalkannya layaknya sepatu rusak dan membencinya hingga ke tulang-tulang.'

.....

Mobil berhenti di gerbang Villa Bulan. Mo Shenbai tidak turun dari mobil, dia memperhatikan kepala pelayan yang membantu Xu Youyou masuk ke dalam rumah. Setelah itu, memalingkan wajah dengan mata yang berkilat dingin.

"Bagaimana pemeriksaannya?"

Pei Chuan menoleh ke belakang lalu berkata dengan sopan, "Latar belakang sopir sangat bersih, dan tidak ada yang salah dengan rekening bank-nya baru-baru ini. Sepertinya memang kecelakaan."

Mo Shenbai menyeringai penuh cemooh.

'Berapa banyak 'kecelakaan' yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir?'

Pei Chuan yang sepertinya tahu apa yang dia pikirkan akhirnya berkata ragu, "Mungkin saja bukan orang-orang itu, mungkin kali ini perbuatan pihak lain…."

Sebelum dia selesai bicara, Mo Shenbai sudah memotongnya, "Suruh Cang Ming untuk melindungi Xu Youyou."

Cang Ming adalah sopir Xu Youyou tadi, dia adalah seorang veteran. Dia tidak hanya memiliki keterampilan mengemudi yang baik, tapi juga hebat dalam keterampilan lainnya.

Pei Chuan merasa sedikit bingung, "Tuan Mo, jika Anda khawatir akan melibatkan Nona Xu, maka Anda dapat mengirimnya kembali pada keluarga Xu. Cang Ming telah bersama Anda selama bertahun-tahun…."

Dia langsung menghentikan ucapannya begitu melihat tatapan dingin Mo Shenbai yang menghunus ke arahnya.

Pei Chuan terdiam sejenak, karena tidak bisa menahan rasa penasarannya dia pun bertanya, "Tuan Mo, apakah sakit Anda sudah sembuh? Atau, apakah Anda dan Nona Xu…."

"Apa kamu melihat tulisan di wajahku?"

"Ah?" Pei Chuan membeku dan mengerjap bingung, "Kata apa?"

Pria itu menggerakkan bibir tipisnya dengan santai seraya berkata dingin, "Monster!"

Jika bukan seorang monster, apakah dia bisa memiliki perasaan pada seorang gadis yang lebih muda sembilan tahun darinya!

"...."

***

Mo Shenbai mengurus beberapa hal di kantor. Hari sudah malam ketika dia kembali ke Villa Bulan.

Begitu turun mobil, dia langsung mengambil langkah besar memasuki rumah. Seperti biasa, selain para pelayan, rumah terasa sunyi. 

Sebelum dia melihat kepala pelayan, suara renyah seseorang tiba-tiba terdengar jelas, "Tuan Mo, kamu sudah pulang."

Mo Shenbai sedikit terkejut saat melihat Xu Youyou keluar dari dapur, "Kamu belum tidur?"

Xu Youyou menggelengkan kepala, "Aku menunggumu pulang untuk makan malam."

"Menungguku?"

"Aku berjanji padamu pagi tadi kalau aku akan membuatkanmu makan malam sebagai bentuk permintaan maafku, apa kamu lupa?"Begitu dia selesai, Xu Youyou mengingat sesuatu lalu kembali berkata, "Apa kamu sudah makan di kantor? Kalau begitu, aku akan membuatnya lagi besok…."

Dia sudah berbalik untuk kembali ke dapur, namun suara Mo Shenbai menghentikannya, "Aku belum makan."

Mata Xu Youyou langsung berbinar, "Bagus kalau begitu. Makanan yang aku masak ternyata tidak terbuang sia-sia."

Tahu bahwa Mo Shenbai tidak suka makanan manis, jadi Xu Youyou secara khusus memasakkannya hidangan yang terasa ringan, tanpa minyak berat dan tidak pedas, tanpa mempengaruhi cita rasanya sama sekali.

Dia memasak tiga macam hidangan yakni sup, daging dan sayur-sayuran yang terlihat sangat lezat.

Melihatnya yang hanya mengambil sepasang sumpit dan mangkuk, Mo Shenbai tak kuasa bertanya dengan kening berkerut, "Kamu tidak makan?"