Kata-kata santainya bak kerikil yang dilemparkan pelan ke danau hati Xu Youyou, tetapi justru membakitkan ribuan gelombang yang membuat Xu Youyou terpana, gelombang itu menggelitik dasar hatinya, dan ada cinta yang melonjak entah sejak kapan. Xu Youyou menurunkan pandangannya, sudut bibirnya terangkat, suasana hatinya pun mendadak sangat bahagia.
Mo Shenbai berjongkok, mengulurkan tangan untuk merapikan rambut lembut gadis itu. Tentu saja, dengan sudut bibir yang terus melengkung atas, dia kemudian berkata, "Jadi, kamu tidak marah padaku sekarang?"
Bulu mata lentik Xu Youyou bergerak, sebelum akhirnya berbisik lirih, "Aku tidak marah padamu."
"Kalau tidak marah, kenapa kamu menghindariku?" Mo Shenbai mendongak, mata gelapnya berbinar lembut dan hangat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com