Benar saja dugaannya, ayahnya langsung menyerbu dan menagih janji. William benar-benar bosan dengan pembicara seputar pernikahan. Siapa yang tidak mau menikah? Tentu saja William mau, hanya saja semuanya tergantung keputusan dari wanita yang akan dia nikahi.
"Apa? William akan membawa seorang wanita ke acara Ayah?!" kata Diana sambil tertawa tak menyangka. "Serius kamu, Will?"
"Siapa wanita itu, Ayah? Apa kita mengenalnya?" tanya Ivan ikut penasaran.
"Ayah juga belum tahu siapa. Ayah hanya menyarankan padanya untuk membawa wanita yang ingin dia nikahi di acara ulang tahun Ayah. Dia sudah sangat matang untuk menikah, sudah waktunya membangun sebuah keluarga. Ayah tidak akan memaksanya mengikut keinginan Ayah terus sebagai penerus keluarga," ujar Tn.Milner yang sudah sadar bahwa sikap kerasnya sebelumnya sangatlah salah. Lihat saja, karena sikapnya yang keras dalam mendidik William, William tertekan sampai tidak memikirkan kebahagiaannya sendiri.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com