Di ruang makan itu hanya tinggal Elena dan Merlin. Suasananya menjadi hening karena keduanya hanya terdiam saja melihat Redita dan Antony angkat kaki meninggalkan mereka. Rudolf yang ikut menyimak pembicaraan mereka meja makan, lalu berjalan mendekati Tuan dan Nyonyanya.
"Apa saya harus meninggalkan ruangan ini agar Anda berdua bisa berbicara dengan leluasa?" tanyanya menawarkan diri.
Merlin menoleh kepada anak buahnya. "Tidak, Rud! Kau tetaplah di posisimu," jawab pria tua itu.
Elena melirik sang suami seraya mencibir kepadanya. "Kamu lihat! Redita tidak menerima pola pikirmu, Sayang. Benar apa katanya. Mengapa kita harus membeda-bedakan Edward dan James? Dua-duanya sama-sama penjahat. Dan lagi, James sudah memilih menjadi anak buah pembunuh itu. Setidaknya, kita juga harus melaporkan kasus penggelapan dana itu kepada Tuan Marvel," ujar Elena berargumen kepada sang suami.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com