Raut wajah Huo Jingshen terlihat semakin senang dan puas, "Obatnya sudah disiapkan, kamu benar-benar ingin suamimu membantumu ya?"
Su Wanwan tidak menjawab. Dia sebenarnya ingin mengoleskan obat itu sendiri, tetapi karena telepon dari Qiao Zixin, dia jadi lupa.
Huo Jingshen memberinya tatapan bingung, "Kenapa masih diam saja?"
Su Wanwan masih tidak menjawab.
"Dasar, ini benar-benar memalukan sekali! Sampai kapan hal memalukan ini bertahan?"
Su Wanwan ingin marah, tetapi….
"Kamar ini memiliki kedap suara yang kurang baik, aku… bertahan saja!"
Jadi dia hanya bisa menghitung dalam hati, "Seekor kambing, dua ekor kambing, tiga ekor kambing, empat ekor kambing….."
Akhirnya obat selesai dioles, Huo Jingshen meletakkan botol obat hijau itu di atas lemari.
Dia melihat tatapan Su Wanwan seperti sedang menghadapi musuh beratnya, lalu dia tersenyum dan berkata, "Apa sayangku ingin melupakan semua jerih payah Nenek?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com