Huo Jingshen menyerahkan cangkir kecil itu ke mulutnya, meremas dagunya dan menuangkan semuanya.
Alhasil...
"Uhuk huk huk!" Su Wanwan tersedak dan air mata keluar karena batuknya.
Huo Jingshen meletakkan cangkir dan mengambil tisu untuk membantunya menyeka sudut mulutnya.
Wajah gadis kecil itu sangat merah.
Huo Jingshen tahu kalau di beberapa klub dan bar, barang-barang tertentu yang dibutuhkan oleh para tamu akan disediakan.
Hanya saja ketika Huo Jingshen pergi ke sana, karena dia sedang terburu-buru untuk menemukannya, jadi dia tidak sempat melihat apa ada yang salah di sekitarnya.
Sekarang tampaknya Su Wanwan pasti sudah dibius. Karena reaksi istrinya tidak normal.
Saat Huo Jingshen hendak membawanya ke atas, lalu telepon berdering lagi.
"Beraninya bocah ini meneleponku?" Huo Jingshen melihat ID penelepon...
Pria itu mengerutkan kening. Meskipun dia sangat tidak sabar, dia masih menjawab, "Ada apa?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com