Dewi tidak sengaja jatuh dalam pelukan Rio yang hanya setengah jam lalu ditemuinya. Pria tampan itu seperti menghipnotis nya. Hanya sebuah ketaksengajaan membuatnya jatuh dalam buaian malam
"Kamu sangat cantik!" kata Rio memeluk erat Dewi.
"Baru sekali ini aku jatuh cinta pada wanita yang baru kukenal!" suaranya lembut merayu
"Aku akan selalu ada untukmu!" sambungnya.
Dewi yang lugu dan sederhana merasa terbuai dan terbang tinggi. Karena sesungguhnya memang dia sedang jatuh cinta. Cinta yang luar biasa. Tanpa ada syarat apapun dia bisa mencintai Rio. Apalagi diiming-imingi kasih sayang darinya. Seperti gayung bersambut. Cintanya tersambut pria yang luar biasa dimatanya.
Masih dengan hati yang berbunga-bunga malam dilaluinya berdua dalam pelukan dingin yang terus merayap mensenyapkan rasa. Masih dalam indahnya cinta yang hanya milik berdua. Pelangi pelangi menghiasi ruang hati yang kasmaran.
Dewi terlelap dalam dekapan Rio. Hidupnya sudah diserahkan pada pemuda itu dalam sekejap. Merasa indah dan bangga.
"Aku sangat bahagia jika selalu bersamamu!"ucapnya malam itu pada Rio.
"Apakah kita bisa bersama mas?" tanyanya polos.
"Apakah besok kita bisa bertemu lagi?" matanya menatap Rio dengan dalam.
"Pasti!" aku akan menunggumu ditempat tadi ketika kamu pulang kerja." jawab Rio renyah.
"Benarkah?" bola mata Dewi berbinar-binar bahagia.
"Sini aku simpankan no.WA ku pada ponselmu!" tangan Rio segera meraih hp Dewi dan memasukkan no.WAnya.
"Sebaiknya aku segera mengantarmu pulang! Rapikan dirimu!" kata Rio seraya mengancingkan baju dan celananya. Seperti sudah biasa dengan kejadian seperti ini. Namun Dewi tidak menaruh curiga sedikitpun. Sangat polos. Begitu percaya pada Rio.
Hatinya yang masih berbunga-bunga dengan tulus memberikan cinta dan kasih sayang nya pada Rio, pria yang baru beberapa jam lalu ditemuinya.
Abaikan saja tentang siapa dia yang penting Dewi suka dan merasa jatuh cinta.
"Apakah aku bisa menemuimu besok?" tanya Dewi lembut dan terasa lugu. Aduhhhhh
Rio tersenyum sambil mengusap rambut Dewi dengan sayang sekali.
"Aku akan menunggumu ditempat yang tadi kita bertemu"
Senyum Rio membuat jantung Dewi terasa berhenti. Dadanya bagaikan runtuh.
Raut mukanya begitu bahagia.
"Aku sangat menyukai mu!"
Kalimat itu spontan dan renyah melonjak begitu saja dari bibir Dewi.
Rio nampak tenang dalam kepuasan yang luar biasa namun terasa biasa. Seperti tidak heran dengan reaksi perempuan yang demikian.
"Tidur yang nyenyak ya! Agar kamu besok bisa kerja dengan baik!"
Rio menyampaikan pesannya yang seperti bubuk perindu.
Tak ayal Dewi malah tidak bisa tidur karena terus terbayang wajah dan perlakuan Rio yang sangat mesra. Mesra sekali untuk orang yang baru dikenal dan dia sudah memberikan kesucian nya tanpa syarat.