webnovel

1. TAMPARAN UNTUK KESADARAN

Dari titik awal perjalan dari niat sampai ke tekad. Dari merangkak, berjalan tertatih, lalu berlari sampai akhirnya terjatuh dan tersungkur.

Melihat sebuah titik terang di depan sana, aku pikir aku bertekad dan ada asa untuk mencapainya. Dan aku memulai berjalan dg gigih untuk mencapainya. Di tengah perjalnan ada Seruan yg berkata "hei itu bukan wilayahmu, bukan kapasitasmu, bukan juga porsimu", dalam benaku "ini aku,ini hidupku, ini niatku, aku berhak mengatur tekadku sendiri". Tapi, di sisi lain aku mngingat seruan itu dan keraguan berkemelut di kepalaku. Tapi, disisi lain juga aku harus bisa mencapai titik itu. Akhirnya kupustuskan untuk terus berjalan dengan tekad yang menggebu gebu di benaku. Setelah lama berjalan dangan melalui berbagai rintangan, melalui medan yang curam dan terjal, aku hampir sampai. Dan Tibalah aku di pintu gerbang dg berbagai penjagaan. Lalu di suguhkan lah aku makanan dan minuman. Dan hal yang tak diinginkan terjadi, aku tak sengaja menumpahkan air yang disuguhkan dalam gelas itu. Kupikir hal sekecil itu tak jadi masalah karna menurutku cuma segelas air yang tumpah tak akan membuat surut lautan. Ternyata lain tidak kusangka tidak kuduga, segelas air yg kutumpahkan berakibat fatal. Tamparan keras kepadaku membangunkanku pada seruan tadi, betapa egoisnya aku pada diriku sendiri.