Elisa tertawa melihat sikap Robin yang seperti itu. Sebenarnya ia tidak tega menggoda suaminya tapi Robin sangatlah lucu.
Ia juga tidak menyangka bahwa Robin sangat percay padanya. Ia tidak ikut campt saat Elisa memintanya tapi Elisa bisa melihat wajah khawatir Robin ketika Tian membentak dirinya.
" Aku kesal pada wanita yang seperti itu, jelas-jelas mereka tahu bahwa ia pria itu punya istri atau pun kekasih. Tapi ketika melihat harta dan kemewahan yang di miliki oleh snag pria, mereka bahkan rela mengorbankan diri mereka. Untuk mendapatkan apa yang mereka mau, padahal dengan popularitas yang mereka miliki, masih bisa membuat mereka mendapatkan semuanya." Kata Elisa yang terus saja mengomel sejak tadi.
" Biarkan saja mereka, lebih baik kita memikirkan tempat yang akan kita kunjungi." Kata Robin pada Elisa.
Mereka kembali ke mobil, dan memikirkan Kemana mereka akan pergi.
" Apakah kau capek??" Tanya Robin pada Elisa.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com