Ibu Bihana benar-benar marah, sampai-sampai terlihat sangat mengotot. Ototnya juga sangat kentara di lehernya. Sama halnya dengan tetangga yang memaki tadi sangat sebal karena dilawan oleh ibu Bihana, merasa tertantang dan semakin disulut emosinya. Tetangga itu ingin membalas hujatan lagi, tapi terlambat karena Bianka sudah mengajak ibunya untuk masuk ke dalam rumah dengan cepat. Alhasil ia pun gagal, dia mengumpat dengan dahsyatnya di luar rumah Bianka. Karena ibu Bihana dan Bianka sudah masuk ke dalam rumah dan pintu sudah tertutup rapat, tapi ia tau kalau Bianka dan ibu Bihana pasti bisa mendengarkan umpatannya. Jadi ia pun tetap meneriaki mereka.
"Heeeey kurang ajar kaliaaaan! Aku belum selesai berbicara tauuuu! Kalian benar-benar cemen! Selalu bersembunyi di rumah huh kayak semut saja! Apa-apaan itu! Ingin rasanya aku bakar rumahmu ini sekarang jugaaaa! Biar kalian menjadi gosong menjadi sate manusia. Haissss ... benar-benar sungguh menyebalkan! Sungguh sangat kesal akuuuu!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com