Bianka terus berjalan dan tersenyum merekah ketika melihat ayah dan ibunya yang sudah beristirahat dan menatapinya. "Biankaaaa, ngapain, Nak? Tumben menghampiri Ayah dan Ibu dengan sangat tergesa-gesa seperti itu? Biasanya kamu jarang mau ikut ke sawah karena pernah terjatuh ke lubang parit, tapi kenapa sekarang ke sini?" seru ibunya ketika Bianka sudah semakin dekat dengannya dan Bianka sangat jelas mendengar semua ucapan ibunya.
Dengan nafas yang sedikit tersengal. Bianka pun menjawab dengan sedikit terbata karena memang sambil mengatur pernafasannya. "Bi—Bianka mau menikah besok, Yah, Bu ... apa boleh?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com