Bianka yang benar-benar tak ingin kehilangan Bisma dia pun berlari untuk menyusul Bisma sampai-sampai dia jatuh akibat tersandung oleh kakinya sendiri karena tak hati-hati. Bianka pun berteriak memanggil nama Bisma, menurutnya supaya Bisma menghentikan langkah kakinya, karena kaki panjang Bisma itu tak bisa dicegah, sungguh cepat sekali.
"Bismaaaa! Tungguuuu! Aku mencintaimuuuu! Aku benar-benar mencintaimu sungguh dengan sepenuh jiwaku!" ujar Bianka dengan menundukkan kepalanya sekarang. Air matanya benar-benar menetes karena teringat waktu itu dan menyesali perbuatannya kepada Bisma.
Tapi ternyata Bisma benar-benar tega dan tidak menghentikan langkahnya juga. Melirik saja tidak sama sekali. Mungkin kekecewaannya sudah sangat besar jadinya Bisma sudah tidak perduli kepada Bianka lagi. Bianka yang kakinya terkilir hanya bisa menunduk pasrah, sudah tidak mampu lagi untuk menyusul Bisma.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com