Irfan melajukan mobilnya pelan mengikuti motor Arkan.
Apa Irfan nggak ada kerjaan lain sampai - sampai sangat ingin mengetahui sesuatu yang ku sembunyikan dengan Arkan.
Tak butuh waktu lama kita semua pun sampai didepan rumah Budhe.
Kulihat Budhe sedang menggendong bayi Ajeng didepan rumahnya.
Tapi perasaanku masih belum lega karena aku masih belum memberitahu sesuatu sama Budhe, takutnya nanti Irfan tiba - tiba bertanya dan membuat Budhe bingung dengan pertanyaan dari Irfan.
Saat aku keluar dari mobil Irfan, aku melihat Pak Dhe keluar dari dalam rumah sambil membawa botol susu yang diberikan kepada Budhe.
Pak Dhe dan Budhe memang pantes banget menimang bayi seperti itu, soalnya mereka berdua juga masih muda, masih cocok jika memiliki seorang anak.
"Hai adik kecil." Sapa ku pada bayi Ajeng sambil mencium keningnya.
"Adik siapa ya Budhe? Amaira lupa namanya?" Tanyaku pada Budhe sambil mengedipkan sebelah mataku.
Budhe menatapku penuh heran.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com