Setelah mengeringkan rambut Jeslin, Kendrik pun tertidur di samping gadis itu karena dirinya benar-benar sangat mengantuk. Belum lagi kepalanya begitu sangat pusing dari tadi, sedangkan Jeslin tidak tega mengusir Kendrik dari tempat tidur. Apa lagi ketika tanpa sengaja merasakan tangan Kendrik yang begitu panas menyentuh tangannya, ia merasa laki-laki itu sedang sakit saat ini.
Jeslin memperbaiki tidur Kendrik dengan sangat hati-hati dan menyelimutinya. Ia melihat laki-laki itu terlihat sudah nyaman dengan posisi tidurnya yang seperti itu sekarang. Tanpa di sadari, Tristan mengintip dari balik pintu kamar karena saat ia ingin masuk kedalam kamarnya yang berada di samping kamar Jeslin, ia melihat sesuatu hal begitu menarik dimatanya. Ia sangat bersyukur melihat kedekatan Jeslin dan Kendrik, ia berharap kelak nanti Jeslin bisa menjadi menantunya dan merawat anaknya dengan begitu baik.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com