Bapak Lenny tidak bisa tidak berhenti sejenak setelah mendengar kata-kata Yana.
Dia cepat berbalik dan bertanya padanya, "Yana, apa maksudmu dengan itu?"
Dengan ekspresi bangga, Yana keluar dari kerumunan dan mendekati Connor.
Dia melirik Connor dari atas ke bawah, memakai ekspresi penuh penghinaan saat dia berkata, "Bapak Lenny, saya kenal orang ini. Namanya Connor, seorang mahasiswa di Universitas Porthampton. Dia biasanya bekerja paruh waktu di sebuah bar. Saya tidak yakin seseorang sepertinya memenuhi syarat untuk menghadiri lelang kelas atas seperti ini, bukan?"
Setelah mendengar kata-kata itu, keramaian seketika merebak di diskusi.
"Connor hanyalah mahasiswa miskin. Dia bahkan tidak memiliki uang untuk membayar biaya kuliahnya. Bagaimana mungkin dia mengenal pemilik Grand Hotel?"
Dia terus berbicara sambil menatap kerumunan orang.
Mendengar kata-kata perempuan itu, setiap orang yang hadir tercengang, wajah mereka penuh keheranan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com