Boom!
Terjadi satu lagi suara keras.
Tinju Connor bertabrakan dengan bola hitam.
Namun, yang tidak diharapkan oleh Maurice adalah ketika bola hitamnya bertemu dengan Connor, bola itu tidak meledak. Malahan, bola itu mengubah arah dan terbang ke arahnya.
"Gerakan apa ini?"
Maurice tampak benar-benar terkejut oleh pemandangan di depannya. Dia tidak percaya.
Awalnya, Maurice berencana menggunakan gerakan ini untuk menguras stamina Connor. Namun, dia tidak mengira Connor dapat mengembalikan aura ini kepadanya dengan utuh.
"Tuan Maurice, hati-hati!"
Yaakov segera berteriak dengan ekspresi gugup di wajahnya ketika dia melihat Maurice masih berdiri diam.
Karena Maurice bisa menggunakan gerakan ini, dia pasti memiliki cara untuk mengatasinya.
Oleh karena itu, Maurice cepat mengayunkan tangan kanannya dan cahaya dingin berkedip.
Cahaya dingin ini memotong bola hitamnya menjadi dua belah.
Boom!
Bola hitam itu meledak seketika, memberi perasaan seolah-olah bom waktu telah meledak.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com