Semua orang punya privasi masing-masing. Makanya, sebagai seorang Ibu, beliau ingin tanya tetapi takut kalau menyinggung perasaan Lisa.
"Jangan marah ya, Lis, kalau Ibu tanya hal ini sama kamu," Ibu menggenggam erat tangan Lisa.
"Iya, enggak bakalan marah dong, Bu. Memang, Ibu mau tanya apa sih? Lisa jadi penasaran," Lisa sangat heran dengan sikap Ibunya malam ini. Mau tanya tapi malah takut.
Mana mungkin seorang anak marah terhadap orang tuanya. Nanti yang ada anaknya dikutuk jadi batu.
"Eum... gini, Lis, Ibu mau tanya sebenarnya gimana sih perasaan kamu sama Hendri? Masih ada rasa sama dia? Jawab yang jujur ya, Lis," Ibu menatap Lisa seakan mencari jawaban dalam kedua matanya.
Lisa tersenyum. "Bu, kalau boleh jujur sebenarnya, Lisa, juga enggak tahu perasaan ini masih ada untuk, Hendri, apa enggak,"
Gundah kini melanda perasaan Lisa. Dia sendiri pun enggak tahu apakah rasa itu masih ada untuk Hendri atau justru malah sudah pudar.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com