"Kita emang enggak ngobrol, karena gua yakin Om itu adalah pacarnya Siska soalnya mereka sangat mesra dan gua sempat dengar dia panggil Om itu dengan sebutan 'Suami'. Enggak nyangka sama sekali kalau dia seperti itu," jelas Robi
Bagikan disambar petir, ucapan Robi barusan benar-benar menyadarkan gua. Kenapa, gua enggak mikir dulu apakah Siska itu sudah bersuami atau belum.
Entah ini bisa di sebut kesialan atau tidak gua benar-benar enggak tahu. Yang jelas saat ini rasanya kepala gua mau pecah terbelah menjadi sepuluh bagian.
"Lebih baik sekarang lu, pulang aja ke rumah. Kasihan Om dan Tante khawatir dengan keadaan lu,"
Mamah dan Papah, apa kalian begitu khawatir dengan keadaan anakmu yang sudah tega meninggalkan kalian. Apa, pantas gua balik ke rumah dan memeluk kalian dengan sangat erat, meminta maaf atas kebodohan yang telah gua lakukan.
"Gua, malu Rob, buat menampakkan wajah sama mereka,"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com