webnovel

Agenda Penting

Lukas menatap dingin pria yang menghalanginya. "Pergi sana!"

Pengawal yang memakai kacamata hitam menoleh ke dalam mobil lalu berteriak, "Arogan sekali!"

Kemudian dia menggenggam tinjunya dan mengayunkannya ke arah Lukas.

Karena Florence sudah memberi lampu hijau untuk memukul Lukas, pengawal itu tentu saja tidak akan bertele-tele.

"Hmph!" Lukas mengejek. Dia mengangkat tinjunya dan langsung mengayunkannya ke tinju lawannya yang sedang menyerang.

Brak!

Kedua tinju bertabrakan dengan seru.

Kekuatan besar dari tinju mereka mengeluarkan ledakan suara yang keras di udara.

Lukas tidak bergeming, sementara pengawal itu mundur tujuh langkah sebelum akhirnya bisa menstabilkan dirinya dan berdiri dengan tegak.

Jari-jari pengawal itu gemetar dan berkedut dengan keras, tapi kejutannya di hati tak terkatakan!

Dia sebenarnya terpukul mundur jauh oleh seorang pemuda hanya di usia dua puluhan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com