Aaron Liu langsung mengerutkan keningnya. Pria itu mulai risih dengan segala desakan Lee Hana atas perasaan cintanya. Perempuan itu seolah tanpa lelah ingin mengejarnya.
Tanpa sadar, Aaron Liu memijat pelipisnya sendiri. Rasanya sangat menggangu dan membuatnya tak nyaman.
"Tidak bisakah kita tak membahas hal itu, Nona Lee? Bukankah masih ada banyak hal yang seharusnya bisa kita lakukan? Mungkin saja, masih ada banyak hal penting yang bisa kita lakukan untuk pameran besok," ujar Aaron Liu pada seorang perempuan yang mempertaruhkan segalanya untuk dirinya.
"Maaf, Presdir," sesal Lee Hana karena sudah membuat atasannya merasa sangat tak nyaman. Ia sendiri juga sedang berperang melawan dirinya sendiri. "Saya pamit kembali bekerja," lanjutnya.
Aaron Liu bisa menyaksikan kekecewaan di wajah Lee Hana. Namun, ia tak bisa memberikan harapan sekecil apapun pada perempuan itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com