webnovel

Memory Of Love

Kini Bila telah berusia 17tahun, tunai sudah janjinya kepada ayahnya, saat ini ia bisa menjalin hubungan dengan Edwin pria yang telah mencuri hatinya. Namun ada masalalu yang kembali kedalam hidup Edwin, juga seorang teman yang teropsesi untuk memiliki laki-laki itu. Akankah cinta Bila dan Edwin bertahan ditengah deburan masalah yang menerpa, ataukah hati mereka akan berlabuh di dermaga cinta yang lain.

Bubu_Zaza11 · Allgemein
Zu wenig Bewertungen
109 Chs

Cantik Dan Semakin Cetar

Malam Minggu berikutnya Bila dijemput Edwin untuk pergi ke acara reuni bersama teman-teman satu jurusannya di SMK.

Dengan senyum manis Bila menemui Edwin di ruang tamu, dengan mengenakan stelan baju yang ia kenakan diacara pernikahan Fani, saat ini ia terlihat manis.

Dan satu hal yang membuat Edwin semakin bahagia adalah karena Bila terlihat memakai kalung pemberian Edwin enam tahun lalu waktu Bila masih SMK.

Sementara Edwin mengenakan kemeja berwarna krem dan celana berbahan katun berwarna abu-abu.

Kebetulan saat itu Bila hanya sendirian di rumah, jadi mereka langsung pergi.

Setengah jam kemudian mereka telah sampai disebuah tempat yang dihias dengan indah dengan konsep kekeluargaan.

Frans menghampiri Edwin dengan senyum yang ramah dan memeluk Edwin dengan pelukan yang hangat, senyumnya semakin lebar ketika tahu gadis yang datang bersama Edwin adalah Bila kekasih Edwin sejak masih sekolah.

Frans kini telah berubah, penampilannya dulu yang semrawut kini sudah tampak rapi, sekarang ia sudah menjadi seorang pengusaha kuliner yang cukup sukses di kota itu.

Dulu memang ia pernah menjadi seseorang yang hampir tak punya masa depan, karena perceraian orang tuanya, akan tetapi Tuhan memberinya kesasaran dan ia segera insaf juga mengawali hidupnya dengan cara yang lebih baik.

Dulu ketika Bila masih kuliah, saat Frans tengah mabuk dan hampir kehilangan nyawanya karena OD Bila dan Fani secara kebetulan menemukannya tergeletak didekat tempat kerja Bila.

Dari kejadian tersebut Bila dan Fani memberinya motivasi untuk berubah, sehingga dengan suport Bila dan Fani iapun mulai berubah, seandainya Frans tidak memandang Edwin mungkin dulu ia sudah meminta Bila untuk jadi kekasihnya.

Tapi itu adalah masalalu saat ini ia sudah cukup bahagia melihat Bila bahagia bersama Edwin laki-laki yang mencintai Bila dengan sepenuh hati.

"Wes....masih awet aja bro, pake formalin ya?" tanya Frans menggoda pasangan itu.

"Kagak lah bro, ga perlu formalin gua, cukup senyuman aja dah Bila langsung klepek-klepek". balas Edwin sembari menatap Bila dengan tatapan genit.

Bila hanya duam, dengan rasa kesal yang ia tahan.

Setelah menyapa Edwin kemudian Farans menyalami Bila, dengan sopan.

"Hi....Bila apa kabar?".

"Baik kak".

"Kapan nih undangan kalian sampai ke tanganku?" goda Frans.

"Secepatnya, biar berkurang jomblo di dunia ini, tinggal lo doang" Edwin menyela ledekan Frans.

"Sialan lo, eh silahkan Bila masuk udah banyak orang kok di dalam"

"Makasih kak Frans" Bila berkata dengan hormat pada Frans.

Mereka berdua masuk ke dalam restoran milik Frans yang sudah ramai dengan kehadiran teman-teman yang lain, banyak diantara mereka sudah menikah dan memiliki anak.

Acara sudah dimulai selain acara reuni hari ini adalah peresmian restoran Frans, acara berlangsung dengan lancar Bila dan Edwinpun menikmati acara tersebut dengan bahagia.

Sampai ketika waktu acara hampir selesai seorang wanita cantik masuk ke dalam ruangan tersebut.

Caca wanita cantik bertubuh seksi yang berbalut gaun berbahan sutra berwarna biru dengan hiasan pita dipinggangnya.

Rambutnya disanggul dengan rapi dengan kalung bertahtakan berlian yang terpasang indah di lehernya, ia juga menenteng tas tangan dengan merk branded menegaskan status sosialnya.

Caca berbaur dengan teman-temannya, menyapa mereka dengan ramah sampai tampak di depannya sosok yang hubungannya pernah ia hanncurkan.

Caca merasa geram melihat pasangan itu "Bila dan Edwin mengapa mereka masih bersama, sial" gumamnya dalam hati.

Padahal saat itu ia sengaja tampil maksimal cetar membahana dengan harapan bertemu Edwin dan mampu memikatnya, akan tetapi bukannya mencuri pandangan Edwin justru Edwin membuang muka ketika berhadapan dengannya.

Caca mendekati pasangan itu dan menyapa mereka dengan lembut.

"Hi Bila....apa kabar, kamu semakin cantik ya". ucap Caca berbasa-basi.

"Makasih, kak Caca juga cantik dan semakin cetar" Balas Bila datar.

"Hi Win..." pandangan Caca beralih pada sosok pria tampan didepannya "aku dengar kamu baru pulang dari Jepang ya,selamat hebat dan sukses ya sekarang?".

"Ya Ca makasih, tapi aku belum sesukses itu kali Ca" Edwin menjawab dengan nada sedikit ketus"kesuksesanku itu kalau aku sudah berhasil membawa Bila ke pelaminan" Edwin sengaja berkata demikian dengan nada tegas ia bermaksut untuk memperingatkan Caca agar tak mencoba untuk mendekatinya.

"Heh....." Caca tak menjawab ia hanya tersenyum simpul, tahu apa maksut Edwin?".

"Kak Edwin, jangan gitu ah" Bila mengingatkan Edwin "maaf ya kak Caca, kak Edwin emang suka ngacau" dengan canggung Bila berkata.

"Ga masalah Bil, aku sudah biasa dijutekin sama Edwin" jawab Caca.

"Bil...ayo pindah aja, gerah lama-lama disini" Edwin menarik tangan Bila untuk pindah ke tempat lain.

Sebenarnya Bila tidak enak dengan tindakan Edwin, tapi ia juga tahu bagaimana kesalnya Edwin pada Caca, sehingga ia tidak menolak ajakan Edwin untuk pergi.

Wah akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga.

Wellcome Caca jangan nackal yah.

Happy reading semua bonus up.

Bubu_Zaza11creators' thoughts