Fisa tidak sabar menerima hadiah semahal itu, otaknya mulai berkalkulasi. Memperkirakan seberapa banyak uang yang Juna keluarkan untuk hadiahnya ini. Fisa juga berpikir jauh dengan membayangkan seberapa banyak kekayaan keluarga Juna.
"Hmm, tentu. Aku tidak tega menolak usahamu."
Fisa berusaha sekuat tenaga untuk menahan tangannya yang sudah tidak sabar untuk menerima kotak perhiasan yang ditunjukkan oleh Juna.
"Terima kasih, dan …" Juna berdiri, ia merapatkan tubuhnya dengan Fisa. "Apa kau mau menjadi kekasihku?"
Juna memanfaatkan momen dimana Fisa tidak akan menolaknya dengan apa yang sudah ia persembahkan.
Fisa tidak mungkin menolaknya. Sebab jika Fisa menolak maka ia berpeluang kehilangan hadiah yang Juna bawa. Cukup licik cara Juna, pantas jika berpasangan dengan Fisa.
Dengan malu-malu Fisa mengangguk perlahan sambil tersenyum manis.
"Apa? Aku mau jawaban yang pasti." Desak Juna.
"Iya, aku mau menjadi kekasihmu."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com