Ethan tidak tahu sudah berapa lama dia menangis. Tapi dia bisa merasakan bagaimana kedua matanya terasa pedih, dan rasanya dia mengantuk sekali karena terlalu lelah untuk menangis.
Dia memandang ke arah pintu kamar, "Ternyata tidak ada yang peduli denganku," pikir Ethan sambil beranjak dari duduknya.
Ethan duduk di tepi tempat tidur sambil dia membaringkan tubuhnya yang terasa lelah. Dia mendekap bantalnya dan masih menunjukkan tatapan yang penuh kesedihan.
"Ada apa sih dengan mereka semua? Memangnya aku tidak boleh marah sedikitpun?" gumamnya sambil melihat ke arah jam dinding.
"Apa!" Ethan menegakkan tubuhnya dengan tiba-tiba. "Ini sudah sangat siang! Dan aku sungguh membolos hari ini?!" ucap Ethan dengan senang.
"Apa aku pergi saja dari rumah, ya?" ide gila itu melintas begitu saja.
"Ya, lebih baik jika aku pergi dari rumah! Untuk apa aku berada ditempat ini! Bahkan kedua orangtuaku tidak menyanyangiku! Aku benci mereka!" pikirnya kesal.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com