Sambala bala sambalado terasa pedas terasa panas… sambala bala sambalado terasa pedas terasa panas….
Lagu ayu tingting terdengar merdu. Ehh tunggu bentar bukannya itu nada dering aku?.
Dengan malas-malasan aku pun mengangkat telpon.
"Hei, Peter Kau ini lama sekali mengangkat telponku?"
"Ehmm, siapa ini?". Aku yang masih belum siuman sepenuhnya kemudian memperhatikan layar handphone.
"Ahh, Bang Ben,, Ada apa pagi begini telpon?
"Kau ini ya sudah hampir siang ini kau juga harus pemotretan, cepat siap siap. Aku mau tawarkan Kau job ini, mau tidak kau? "
"Job apa Bang Ben? ". Aku yang awalnya malas-malasan jadi semangat karena Bang Ben akan menawarkan job lagi.
"Drama Series BL, mau tidak kau??"
"Mau mau Bang Ben". Jawabku dengan semangat.
"Yaudah Aku kirimkan naskahnya ke emailmu sekarang". Bang Ben pun langsung mengakhiri panggilan.
Setelah percakapan, aku menutup telepon. Aku duduk dan mulai ngumpulin nyawa dulu. Drama BL???
Meski gak tayang di tivi Tapi pasti muncuk di netflik, viu, web tv juga.
Bang Ben tadi juga bilang akan mengirim naskah ke emailku, sebaiknya aku mandi dulu dan sarapan setelah itu aku akan cek emailku.
---------- a few moment later ------------
Peter pun memperhatikan layar komputernya dan mulai mencetak lembar-lembar naskah.
"Ehmm, Toni dan Tine ???. Lalu milan dan… ".
"Ahhh, Aku cocok dengan Tine, karakternya sama sepertiku suka sepakbola, sedikit barbar, dan cerdas."
"Sudah aku putuskan untuk casting sebagai Tine nanti". Begitulah semangat juang dari Peter untuk terjun ke dunia drama bl.
Sambala bala sambalado terasa pedas terasa panas… sambala bala sambalado terasa pedas terasa panas….
"Njirr lagu ayu tingting lagi. Ahh siapa ni??".
"Ahhh Kang ngatur???".
"Halo Bro????".
"Bra bro bra bro ini udah jam berapa, sebentar lagi kau pemotretan. Mau ku hapus kau jadi aktor, tadi pagi sudah ku ingatkan, Kau ini senang sekali kalau aku mengomel ya? ".
Peter kemudian melihat jam dinding dan menjadi sangat kaget. Ternyata waktu nya sudah mepet.
"Bang Ben tunggu sebentar ya aku lagi di jalan".
"Jalan jalan kepal* bap* * kau, aku tau kau masih di rumah, cepatlah kau kemari".
"Siap bos heheeh".
Peter menutup teleponnya. Dan barusan yang menelpon itu adalah manager Peter namanya Benjamin, di panggil bang ben. Dia memang kalo ngomong suka agak teriak-teriak dan ngegas gitu.
Tapi aslinya dia baik koq.
Peter pun bergegas dan dan menuju salah satu tempat pemotretan untuk iklan Kaos. Disana Kang ngatur alias Bang Ben sudah menunggu dengan wajah sedikit masam.
" di tungguin loh dari tadi sama semuanya liat tuh muka bete semua".
Peter pun tidak tinggal diam, Dia mulai menghibur kru yang bete dengan makanan yang dia bawa.
"Semuanya aku minta maaf karena aku tadi di jalan macet aku juga menyempatkan beli makanan buat kalian". Peter sedikit menunduk kemudian dari wajahnya terpancar perasaan yang tulus sehingga semua kru yang cemberut menjadi kasihan dan simpatik padanya.
"Peter, kamu baik banget bawain kita makanan".
"Ahh peter tidak perlu minta maaf".
"Peter makanan nya enak sekali, kamu beli dimana?"
Kru yang menunggu tadi malah mengerubungi Peter. Tidak lupa peter menatap Bang Ben dan mengedipkan satu jari nya. Dan di balas dengan tatapan sinis Bang Ben.
Setelah Peter keluar dari kerumunan kru. Dia duduk di sebelah Bang Ben dan memberikan Sekantong plastik makanan untuk Bang Ben.
"Syukurlah kau masih ingat dengan manager mu di sini".
"Jangan begitulah Bang Ben mana mungkin aku lupa kebaikanmu. Apalagi tawaran tentang drama BL itu, terima kasih Bang Ben."
Peter menepuk nepuk pundak Bang Ben yang akhirnya mendapat pelototan dari Bang Ben.
"Ya bersyukur lah karena Karakter Tine itu mirip sepertimu".
Peter tersedak dengan minumannya karena mendengar celotehan bang ben.
"Bang Ben Tau dari mana aku akan mengambil Peran sebagai Tine?"
Bang ben nyengir dan menjawab "heh, Apa kamu pikir aku bodoh, tentu saja kamu akan mengambil peran utama dan yang paling mirip karaktermu".
Peter menunjukkan mata penuh curiga "Bang Ben pasti baca naskahnya juga kan".
Bang Ben langsung menggeplak kepala Peter dengan Koran yang dia telah selesai di bacanya.
"Dasar Bodoh, Tentu saja aku baca Aku kan managermu. Kenapa lama lama isi otakmu ini makin berkurang??? Apa kamu kebanyakan makan micin??? "
Peter yang di geplak menggosok gosokkan kepalanya dengan wajah cemberut seperti anak kecil. Semua orang tidak heran dengan perilaku Bang Ben dan Peter Karena tau persahabatan mereka sejak duduk di bangku smp.
Peter pun melanjutkan menyantap makanannya.
"Aku dengar Max juga akan ikut Casting".
"Uhuk, uhuk, brbrbrbr". Bang Ben menoleh ke peter dan menggelengkan kepalanya.
"Bang Ben kenapa kau terus mengagetkan ku, ehh bentar Max juga ikut Casting??? ".
Peter yang awalnya cemberut sekarang wajahnya berubah secepat kilat menjadi berseri seri.
"Cih,, dasar FanBoy". Ledek Bang Ben.
"Bang Ben gak ngerti Aku Tuh ngeFans banget sama Dia, ingat kan series BL terakhir yang dia mainkan, itu meledak di pasaran dan jadi Drama BL terpopuler waktu itu".
Bang Ben mendesah "Hah, tapi sayang Karena Skandalnya selama setahun dia tidak pernah dapat peran lagi, dia juga mulai sepi job".
"Hussssst jangan keras-keras ngomongnya Bang Ben. Gak Enak di dengar orang lain". Peter meletakkan Jari telunjuk di bibirnya dan melihat kesana kemari memperhatikan apa ada orang yang mendengar pembahasan mereka.
Merasa aman dan tidak ada yang mendengar, peter bernafas lega.
Seorang kru wanita yang bernama Maya menghampiri Peter dan Bang Ben, meminta Peter untuk bersiap-siap pemotretan.
Peter pun bersiap-siap dan mengenakan Kaos Sport Brand P*Lo
berwarna biru muda dengan celana olahraga hitam dan sepatu olahraga.
Maya, kru yang tadi memanggil Peter duduk di sebelah Bang Ben dan mengambil cemilan Bang Ben.
"Sembarangan, main ambil aja". Meski omongan Bang Ben pedas tapi dia tidak berniat mengambil kembali Snack dari Tangan maya.
" Bang Ben, Peter itu berbakat banget loh di modelling, beruntung loh biaa dapet dia tinggi banget juga 185cm, aku di sampingnya kayak jerapah sama kudanil 😂"
Wajah Bang Ben berubah bangga dan sombong. "Tentu aja, sejak SMA dia itu udah ikut lomba modelling kemana-mana, jadi pengalamannya sudah banyak".
"Apa peter tidak mau melebarkan sayapnya seperti jadi Penyanyi atau Actor?". Tanya Maya dengan penasaran.
"Ya ini sih kamu minta spoiler may, emangnya aku gak tau apa". Kata Bang Ben sambil memutar matanya.
"Hikhikhikhik, memang susah ya mancing Bang Ben biar dapet bocoran". Kata maya sambil melanjutkan mengunyah Snack yang di ambilnya dari Bang Ben.
"Woi maya bantuin sini malah enak-enakan ngemil di sana". Teriak salah satu kru.
"Iya iyaa". Bang Ben hanya melihat kemudian menunggu Peter hingga selesai Pemotretan.
Setelah beberapa jam Peter selesai pemotretan dan menghampiri Bang Ben.
"Wah Bang Ben setia amat ni nungguin aku hehe". Bang Bem tersenyum dengan sinis.
"Ya Aset harus di jaga takut di ambil orang". "Ya ampun Bang Ben So Sweet banget". Peter kemudian Merangkul Bang Ben dan mendapatkan pelototan lagi dari Bang Ben.
"Gimana hubunganmu dengan Cherry?"
Wajah Peter yang sumringah perlahan berubah jadi muram.
"Kita udah gak kayak dulu Bang Ben, Dia lebih banyak Aktifitas sekarang, mungkin sebulan sekali udah syukur kalo kita ketemu, apalagi sejak tau aku Fanboy. Dia kayak jijik gitu Bang Ben".
Bang Ben mendesah dan menepuk -nepuk pundak Peter. "Terkadang semua hal gak sejalan dengan yang kita inginkan, Kau hanya perlu untuk terus maju mencapai tujuanmu".
"Wah Bang Ben Bisa bijak juga". Bang Ben pun mencibir.
"Kau gak kuliah?" Tanya Bang Ben.
"Besok Bang Ben hari ini gak ada matkul".
"Ehh Peter nanti kalo ketemu Max ingat ya Jangan bilang kalo kamu Fans nya di depan awak media". Ucap Bang Ben dengan Serius.
"Iya Bang Ben Aku tau". Tegas Peter
"Udah selesaikan Pemotretannya, Yaudah kita Pulang, kau bawa motor? Kalo gak ku antar Pakai mobil".
"Gak Bang Ben, Aku bawa Motor".
"Ingat apa yang aku bilang tadi, kau itu pelupa. Harus kau buat catatan itu biar kau gak lupa". Peter merasa tertohok.
"Iya Bang Ben iya". Peter dan Bang Ben pun berpamitan dengan Kru dan pulang.
Bang Ben merupakan Kakak Kelas Peter, mereka hanya berbeda 2 Tahun. Yang membuat mereka dekat adalah kala itu adalah Bang Ben yang menawarkan Peter untuk menjadi Model salah satu Tabloid. Dan mulai saat itulah Peter memulai karirnya menjadi Modelling.
End