Alexa membantu ku untuk terduduk, kemudian dia ikut duduk di sampingku. Dia memutar badanku, sehingga membuat kami duduk dengan keadaan yang saling berhadapan. Alexa mengelus-elus wajahku yang dia lihat ada luka memar akibat tamparan keras mamahnya.
"I'm sorry, honey. Gara-gara mamah, kamu jadi kesakitan seperti ini. Kamu pasti terluka, kan? Saya mohon, kamu jangan marah ya! Tolong maafkan Mamah, demi saya! Jika kamu mau menghukum Mamah, saya siap untuk menjadi penggantinya. Saya siap terima andai kamu mau membalasnya, kamu mau apa? Mau menampar saya, seperti yang Mamah sudah lakukan padamu? Saya sangat siap. jangan hanya satu, kedua belah pipiku kalau kamu mau. Atau mau menjambak rambut saya, seperti yang Karina lakukan? Ayo lakukan! Sebab Karina melakukan itu juga karena saya. Saya akan siap menerima hukuman darimu." Lirih Alexa dengan netra yang berkaca-kaca.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com