"Bawa aku pada putriku, Nyai!' pinta Gayatri sambil menyusut air mata dari sudut matanya. Nyai Wali mengangguk. ia segera mengulurkan tangannya mengajak Gayatri melangkah menuju kamar yang terletak di sebelah ruang makan.
Gayatri terpana melihat penampilan Anjani yang sama persis dengan perempuan yang tadi duduk menunduk di angkot. Ia tampak sangat frustrasi menghadapi kenyataan bahwa dirinya berada di tempat asing yang sama sekali tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
"Anakku, Anjani."
Anjani yang sedang menutup matanya segera membuka mata dan memandang Gayatri yang duduk di ujung kakinya. Ia segera bangun lalu memeluk ibunya dengan air mata yang semakin mengalir deras.
"Ibuuu . . . ."
"Anakku. Maafkan Ibu, Nak. Ibu sama sekali tidak tahu kalau kau mendapatkan peristiwa menakutkan siang tadi."
"Aku takut, Bu. Takut, laki-laki berpakaian putih telah membawaku ke tempat ini."
Gayatri mengangguk. Ia hanya mengelus punggung anaknya, mencoba menenangkannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com