Satu persatu nama teman-teman Anjani ia lihat profil dan postingannya, namun Khalid sama sekali tidka percaya kalau Amira sama sekali tidak ia temukan. Khald menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Mengapa sejak dulu sulit sekali menemukanmu di dunia maya, Amira? Apakah kau sangat tertutup sehingga kau tak tertarik memiliki akun di sana? Satu pun tidak ada. Huft"
Khalid mencoba membuka whatsapp dan membaca pesan grup keluarga.yang berisi kedua orangtua, dia dan adiknya. Semua mengucapkan selamat atas kemenangannya dalam sayembara yang diadakan sultan Adyaksa. Mamanya mengatakan kalau hari ini akan terbang dari Belanda ke Indonesia.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com