webnovel

200. Pecat atau Pindah?

Setelah salat duhur Khalid memandang Amira yang masih duduk bersimpuh di hadapannya dengan mata berkaca-kaca. Ia tidak tahu harus mengatakan apa terhadap istrinya agar istri yang dicintainya mau menatapnya. Amira masih sibuk dengan kegiatannya, berdzikir dan berdoa memohon ketenangan jiwa agar ia tidak bersikap berlebihan terhadap kelakuan Khalid. Amira sadar bahwa apa yang ia lakukan saat ini adalah godaan setan kepadanya agar mereka bertengkar.

Namun kesadaran itu tidak serta-merta membuat Amira mau memaafkan Khalid. Amira ingin Khalid tahu bahwa dia benar-benar mengharap suaminya bisa menjaga pandangan matanya dari wanita yang bukan muhrimnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com