webnovel

190. Jerat Sang Buaya

Anjani yang berada di kamar mandi segera keluar, mengganti pakaiannya dan melangkah mencari Arsan. Ia menoleh ke sana kemari untuk menemukan pria yang sudah beberapa kali membuat dirinya kesal. Setelah beberapa kali mengelilingi taman, napasnya ngos-ngosan, keringat membanjir di sekujur tubuhnya. Wajahnya tampak sedikit pucat.. Ia mengulurkan tangannya mencari pegangan karena merasakan bumi seakan berputar. Belum sempat tangannya meraih pagar, tubuhnya limbung dan ia melihat sosok lelaki yang sangat dikenalnya sedang berjalan ke arahnya dengan tergesa.

"Kangmas . . ."

Anjani mencoba memanggil beberapa prajurit yang melintas tak jauh dari tempatnya berdiri, namun suaranya yang lemah tidak bisa didengar oleh mereka.

"Kangmas . . . dimana kamu, Kang mas . . ." suara Anjani lenyap bersama tubuhnya yang lunglai dan nyaris jatuh ke tanah. Sebuah tangan kekar terulur, menangkap tubuh indah milik putri Anjani dan membawanya ke gazebo di sudut taman.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com