webnovel

Matahari Telah Terbit

***

"Selamat pagi, Pak!" sapa Kenneth dan sekretaris lainnya sembari tersenyum lebar begitu dia melewati ruangan sekretariat.

"Ya, pagi."

Seketika semua orang di sana, termasuk Kenneth tersentak kaget. Biasanya, Arkhano hanya menjawab dengan ya atau anggukan saja, tak pernah menyapa balik. Apalagi pria itu sampai tersenyum ke arah mereka.

"Hari yang cerah, Pak," sahut Kenneth memberikan iPad yang memiliki jadwal kerja Arkhano dan catatan tentang dokumen yang harus dicek untuk hari ini.

"Tadi pagi hujan," balas Arkhano menerima iPad tersebut. "Oh ya, apa mas Iwan menghubungimu?"

"Huh?" Kenneth menggeleng pelan. "Tidak, Pak. Memangnya ada apa?"

"Aku belum membalas email-nya semalam," jawab Arkhano lagi sembari menggulir layar iPad.

"Oh ya, Pak. Sean ada di dalam kantor Bapak," ujar Kenneth yang membuat Arkhano langsung menghentikan aktivitasnya dan menoleh ke ruangannya yang masih tertutup rapat.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com