***
"Hari ini kita akan bertemu dengan supir pribadi yang baru ku rekrut," ujar Arkhano sembari merangkul pundak Aletta untuk masuk ke lift. Dia memperhatikan ekspresi Aletta yang tak terlihat bagus. Padahal dia baru bercerita 1/4 saja, belum semuanya. "Wajahmu tak terlihat baik, Le," ujarnya jujur. Membuat gadis itu menoleh pelan padanya.
"Ya, tentu saja. Kamu pikir, ekspresi ku akan tetap bagus kalau habis melakukan aktivitas berat, sulit tidur, dan mendengarkan cerita lama?"
"Tidak, ku pikir."
Aletta menghela napas untuk menghilangkan rasa berat di dada. "Siapa nama supirnya?"
"Pak Muchsin. Pernah menjadi atlet pencak silat dan mendapatkan kejuaraan di sea games."
"Wow, itu sangat membanggakan!" seru Aletta yang sebelumnya pernah mendapatkan tawaran untuk menjadi atlet dalam perlombaan taekwondo, tetapi gadis itu dengan terpaksa harus menolaknya karena sudah terlalu banyak ikut lomba dalam bidang pengetahuan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com