"Beri dia ketenangan untuk sementara waktu. Sampai pikirannya menjadi jernih dan dapat membedakan mana yang masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Dimana masa depan selalu bisa berubah, Yang Mulia. Itu yang saya percayai," ungkap Pendeta Agung Philips optimis.
Belhart terus mendengarkan dalam diam dan terkejut.
"Semua bergantung pada sang pemilik kehidupan. Sekaligus takdir sang pencipta yang sudah mengatur. Dan tidak ada yang tidak mungkin, selama seluruh nasib itu belum terjadi."
Memberikan pikiran positif dan masuk akal melalui telepon sihir yang terbatas jumlahnya.
Belhart akhirnya memutuskan untuk melakukan perceraian. Demi agar waktu ketenangan yang Pendeta Agung maksudkan berhasil memberikan pikirna positif untuk Cattarina.
Menjadikannya lebih tenang dan sanggup membedakan mana masa lalu, masa sekarang, dan masa depan.
Belhart tidak bisa menghentikan keinginannya untuk membenci diri sendiri karena sudah menjadi penyebab segala ketakutan dan kesengsaraan Cattarina.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com