"Hahahaha Arika Anarchia Enteofushia sebagai keturunan terakhir dari keluarga kerajaan Vespertatia dengan matinya dirimu tidak ada lagi anggota keluarga kerajaan Vespertatia yang tersisa. Dan itu berarti wilayah kerajaan Vespertatia resmi berada di dalam kekuasaan Megalomesembria!"
Kata Senator yang dua hari sebelumnya menjambak rambut Arika.
"Keunggulan hukuman mati yang diberikan kepada Arika ialah tak ada kemungkinan selamat. Di dasar lembar Cerberus dimana sihir sama sekali tidak dapat digunakan, tubuh pasti akan tercabik-cabik menjadi ratusan potong dan masuk ke dalam perut monster. Seorang Hi-Daylight Walker vampire sekalipun tidak akan bisa selamat!"
"Apa kau sudah selesai berbicara pak tua!?"
Di saat senator itu sudah selesai bermonolog tiba-tiba saja salah satu orang dari prajurit berzirah dari Megalomesembria memegang batok kepala sang senator dengan telapak tangannya yang besar.
"Monologmu barusan pasti disiarkan secara langsung bukan? Tapi sayangnya siaran langsung ini harus berhenti sampai disini, sebab yang terjadi setelah ini sama sekali tidak boleh terekam."
"Kurang ajar!" Teriak sang Senator yang berusaha keras untuk melepaskan kepalanya dari tangan prajurit yang ada di depannya. "Siapa kau sebutkan namamu!"
"Ooh kau ingin tahu identitasku? Boleh saja dengan senang hati aku akan memberitahukannya kepadamu!"
Prajurit itu membanting tubuh sang senator ke tanah lalu ia melepaskan baju zirah yang ia pakai hanya dengan mengandalkan kekuatan ototnya dan yang muncul dari balik baju zirah itu adalah Jack Rakan si seribu pedang.
"Ja-Jack Rakan si seribu pedang! Apa yang kau lakukan disini!" Teriak sang senator yang terkejut dengan kemunculan Rakan.
Tepat setelah Rakan muncul, tak lama kemudian Eishun, Albiero dan Gatou.
"Yang muncul di tempat ini bukan hanya diriku, lho! Teman-temanku yang lain juga ada di sini!" Kata Rakan yang merasa senang melihat wajah kesalnya sang senator.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Eishun Aoyama! Albiero Imma dan juga mantan pengawal pribadi dari Arika, Gatou Kagura Vandenberg! Formasi lengkap dari Ala Rubra ada di tempat ini, apa kalian ingin melawan Megalomesembria dan berusaha untuk membebaskan Arika!" Teriak sang senator yang panik karena kemunculan Ala Rubra. "Dan kalau Nagi Springfield tidak ada di tempat ini berarti kemungkinan besar saat ini ia berada di dasar lembah untuk menyelamatkan Arika!"
***
'Ngg saat ini aku berada dimana? Apakah aku berada di neraka? Tapi kok aku tidak merasakan apapun selain rasa nyaman yang sangat luar biasa. Dan rasa nyaman ini sama dengan apa yang kurasakan ketika Nagi memelukku.'
Arika merasa bingung kenapa saat ini ia belum mati dan mengapa ia malah merasa nyaman. Makanya ia membuka kedua matanya yang sebelumnya tertutup, dan ketika ia melakukan itu yang ia lihat ialah Nagi yang menggendongnya menggunakan kedua tangannya.
"Na-Nagi!? Eh kenapa kau bisa ada disini?" Tanya Arika yang merasa bingung kenapa Nagi bisa ada di lembah Cerberus.
"Tentu saja aku ada di tempat ini, karena aku ingin menyelamatkanmu Arika," Jawab Nagi dengan wajah yang terlihat tegang.
"Eh, kenapa?" Tanya Arika yang masih terlihat kebingungan.
***
"Thousand Master sekalipun tidak akan bisa keluar dari lembah itu sekuat apapun dirinya!" Kata sang senator yang terlihat marah. "Karena di tempat itu dia tidak akan dapat menggunakan Ki atau pun sihir."
"Yah, aku akui diriku sekalipun atau pun Nagi tidak akan bisa keluar dari lembah itu hidup-hidup," Kata Rakan sambil tersenyum lebar. "Tapi apa kau pikir Nagi akan memasuki lembah Cerberus untuk menyelamatkan Arika-Sama, tanpa melakukan persiapan?"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Urgh tangkap para pemberontak itu!" Teriak sang senator yang menjdi panik karena kemunculan Ala Rubra. "Dan jangan biarkan dua orang yang ada di lembah lolos."
"Wah, nantang, nih?" Tanya Rakan. "Memangnya nggak apa-apa nih dengan kekuatan tempurmu yang cuma segitu?"
"Khu khu khu, cuma segitu katamu? Dasar bodoh. Penjaga acara ini bukan hanya prajurit yang ada di tempat ini," Kata sang senator. "Dalam wilayah radius sepuluh kilometer di sekeliling tempat ini sudah dikepung oleh dua armada sihir dan tiga ribu pasukan elit sekuat apapun kalian para anggota Ala Rubra kalian tidak akan bisa menang."
"Tiga ribu pasukan dan dua armada katamu? Kami para anggota Ala Rubra sudah menghadapi jumlah pasukan yang jauh lebih banyak dari itu," Kata Rakan sambil memperlihatkan giginya yang putih. "Jangan coba-coba meremehkan kekuatan Ala Rubra yang merupakan kelompok prajurit bayaran terkuat di dunia!"
Setelah Rakan mengucapkan hal itu, para anggota Ala Rubra yang lain mulai menghajar para prajurit Megalomesembria. Dan karena tidak ada satu pun prajurit Megalomesembria yang kekuatannya mencapai level B, A, atau S. Maka tidak ada satu pun prajurit Megalomesembria yang bisa menang melawan Ala Rubra.
Sehingga saat ini terjadi pembantaian sepihak, yang dilakukan oleh Ala Rubra kepada para prajurit Megalomesembria yang hanya dianggap sebagai cannon fodder oleh Ala Rubra.
Sedangkan Nagi saat ini sedang sibuk untuk berlari di dasar lembah Cerberus sambil menggendong Arika. Nagi menggunakan lotion khusus di seluruh tubuhnya yang dapat membuat para monster menjauhi dirinya. Dan karena Arika sama sekali tidak menggunakan lotion yang sama dengan Nagi. Maka saat ini Nagi tetap dikejar oleh monster yang ada di lembah Cerberus.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Jawab pertanyaanku Nagi! Yang kau lakukan saat ini adalah hal bodoh! Kau nggak bisa memakai Ki atau pun sihir di lembah ini. Saat ini kau nggak lebih dari orang biasa! sekali saja serangan para monster itu mengenai dirimu kau bisa mati tahu!" Teriak Arika yang merasa kuatir dengan Nagi. "Jangan suka bertindak sembrono secara seenaknya! Dasar kepala burung!"
"Memang, sih saat ini aku sedang berada dalam keadaan paling berbahaya yang pernah kualami. Bahkan untuk diriku yang tidak terkalahkan ini," Kata Nagi yang berlari sambil menghindari serangan dari para monster yang menyerang dirinya. "Tapi kalau aku bisa menyelamatkan dirimu, maka aku nggak keberatan berada dalam keadaan bahaya."
"Kamu itu ngomong apa, sih? Aku dari tadi bertanya kepadamu kenapa kau datang kemari! Kenapa kau sampai mengambil resiko yang berbahaya untuk menyelamatkanku! Nggak ada artinya menyelamatkanku bukan!?" Terik Arika.
"Hah!? Kau lupa, ya!? Kalau aku akan membawamu pergi kemanapun kau mau!" Kata Nagi yang merasa agak tersinggung dengan ucapannya Arika.
Perkataan Nagi jelas membuat Arika merasa terkejut, sebab ia tidak menyangka kalau Nagi akan mengingat hal semacam itu.
"Itu nggak bisa dijadikan alasan!! Aku sudah bukan pimpinanmu ataupun anggota keluarga kerajaan Vespertatia!" Teriak Arika yang tidak mau Nagi berada dalam masalah karena menyelamatkan dirinya. "Aku adalah Queen of Calamity, penjahat besar yang menyebabkan peperangan! Nggak ada artinya menyelamatkanku tahu!"
Teriakan Arika membuat Nagi menjadi semakin kesal dengan kekeras kepalaan Arika sehingga Nagi sampai harus menyundul kepalanya Arika.
Arika yang saat ini sedang kesakitan kepalanya karena sundulan Nagi dibuat semakin bingung dengan apa yang baru saja Nagi lakukan kepada dirinya. Kenapa Nagi melakukan hal semacam itu kepada dirinya Arika sama sekali tidak mengerti.
"Seperti biasanya kamu kesulitan memahami perasaan orang lain," Kata Nagi dengan wajah yang terlihat marah. "Arrgh! Dasar, kalau nggak kuberitahu kau nggak akan pernah bisa mengerti! Dasar putri yang diisolasi! Alasan katamu! Bukankah itu sudah jelas aku menyelamatkanmu karena aku suka padamu bukan!"
Author Note: Whoops! Cliffhanger sori!